Ikatan Dokter Anak: Siswa yang Belajar Tatap Muka Wajib Diimunisasi Covid-19 Lengkap

Pembelajaran Tatap Muka di SD Tarakanita 5 Rawamangun Jakarta
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SD Tarakanita 5 Rawamangun Jakarta (KalderaNews/Dok. Tarakanita)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait pembelajaran tatap muka (PTM) yang digelar mulai Senin, 3 Januari 2022. Rekomendasi tersebut dikeluarkan pada 2 Januari 2022 lalu.

Rekomendasi IDAI ini sifatnya dinamis, disesuaikan dengan perkembangan terkini kasus Covid-19.

BACA JUGA:

Rekomendasi tersebut mempertimbangkan hal berikut ini:

  • Sudah ditemukan varian Omicron di Indonesia.
  • Data di negara lain yaitu Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Afrika terkait peningkatan kasus Covid-19 pada anak dalam beberapa minggu terakhir. Sebagian besar kasus anak yang sakit adalah anak yang belum mendapat imunisasi Covid-19.
  • Sudah diaplikasikannya beberapa inovasi metode pembelajaran oleh Kemendikbudristek.
  • Pentingnya proses pendidikan anak usia sekolah.

Maka IDAI merekomendasikan sebagai berikut:

  • Untuk membuka pembelajaran tatap muka, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
  • Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap 2 kali dan tanpa komorbid.
  • Sekolah tetap harus patuh pada protokol kesehatan.
  • Untuk kategori anak usia 12-18 tahun: a). pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100 persen dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut; b). pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen; ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan; siswa guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 100 persen.
  • Untuk kategori anak usia 6-11 tahun: a). pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut. b). pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen daring, 50 persen luring outdoor) jika masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen, ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan, fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak
  • Untuk kategori anak usia dibawah 6 tahun; a). Sekolah pembelajaran tatap muka belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru; b). Sekolah dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orangtua di rumah dalam kegiatan outdoor; c). Sekolah dan orangtua dapat melakukan kegiatan kreatif seperti mengaktifkan permainan daerah di rumah, melakukan pembelajaran outdoor mandiri di tempat terbuka masing-masing keluarga dengan modul yang diarahkan sekolah seperti aktivitas berkebun, eksplorasi alam dsb
  • Anak dengan komorbiditas dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak. Komorbiditas anak meliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya.
  • Mengimbau untuk segera melengkapi imunisasi rutin anak usia 6 tahun ke atas.
  • Anak dianggap sudah mendapatkan perlindungan dari imunisasi Covid-19 jika sudah mendapatkan dua dosis lengkap dan proteksi dinyatakan cukup setelah 2 minggu pasca penyuntikan imunisasi terakhir.
  • Sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orangtua dan keluarga untuk memilih pembelajaran tatap muka atau daring, tidak boleh ada paksaan.
  • Untuk anak yang memilih pembelajaran daring, sekolah dan pemerintah harus menjamin ketersediaan proses pembelajaran daring.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*