Pemetaan Satelit: Banjir Bandang di Batu Karena Pengalihan Fungsi Lahan

Pemetaan Banjir Bandang Batu
Hasil analisis banjir bandang di Batu berupa informasi pemetaan dari satelit menunjukkan adanya penurunan luasan hutan dari tahun 1995 – 2021 (KalderaNews/Dok. BRIN)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Tim tanggap darurat dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) menyampaikan analisis salah satu penyebab terjadinya banjir bandang di Kota Batu Malang, Jawa Timur pada 4 November 2021 lalu.

Plt. Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh, ORPA, M. Rokhis Khomarudin mengatakan hasil analisis berupa informasi pemetaan dari satelit menunjukkan adanya penurunan luasan hutan dari tahun 1995 – 2021.

BACA JUGA:

“Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi penurunan hutan seluas 2085 ha, penurunan sawah seluas 2295 ha, peningkatan Kawasan pemukiman 420 ha, dan peningkatan luas perkebunan sebesar 3939 ha,” kata Rokhis.

Pengalihan fungsi lahan yang selama ini terjadi lanjut Rokhis, menyebabkan daya dukung lingkungan di wilayah hulu semakin rendah sehingga menyebabkan limpasan air hujan yang tinggi tidak dapat diserap ke dalam tanah.

Agar kejadian serupa terulang lagi, maka perlu adanya pemantauan perubahan fungsi lahan yang dilakukan terus-menerus sehingga dapat tangani lebih cepat.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*