JAKARTA, KalderaNews.com – BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memantau dua Bibit Siklon Tropis yang tumbuh di Belahan Bumi Utara (BBU) Indonesia, yaitu Bibit Siklon Tropis 98W yang tumbuh di Samudra Pasifik Barat sebelah Timur Filipina tepatnya di 13.5 LU, 140.2 BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 30 knots (54 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 hPa.
Sementara itu Bibit Siklon Tropis 99W yang tumbuh di Laut China Selatan tepatnya di 10.5 LU, 117.8 BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1007 hPa. Bibit Siklon 98W dan 99W bergerak ke arah Utara-Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan intensitas keduanya meningkat dalam 24 jam kedepan.
Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, M.Si. menegaskan dalam 24 jam ke depan Bibit siklon 98W dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia berupa potensi.
BACA JUGA:
- Waspada Langganan Banjir dan Longsor, Puncak Musim Hujan Januari-Februari 2022
- Siap Hadapi Musim Hujan 2021, Pemprov DKI Jakarta Ajak Warga Aktif Kerja Bakti
- Hujan Es di Depok, Ini Penjelasan Ilmiah BMKG Terkait MJO, Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin
“Gelombang laut dengan ketinggian 1.25-2.5 meter dapat terjadi di Samudera Pasifik Timur Filipina,” tegasnya.
Sementara itu Bibit Siklon 99W dalam 24 jam kedepan dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia berupa potensi:
- Hujan Sedang-Lebat di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.
- Gelombang laut dengan ketinggian 1.25-2.5 meter dapat terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kep. Natuna dan Perairan Kep. Subi – Serasan. (untuk tanggal 24 Oktober 2021 pukul 12 UTC hingga tanggal 25 Oktober 2021 pukul 12 UTC)
- Gelombang laut dengan ketinggian 2.5-4.0 meter dapat terjadi di Laut Cina Selatan. (untuk tanggal 24 Oktober 2021 pukul 12 UTC hingga tanggal 25 Oktober 2021 pukul 12 UTC)
“Selain dampak tidak langsung dari kedua bibit siklon tersebut, cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena oleh Gelombang Rossby dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia dan adanya pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan konvektifitas di atmosfer dan potensi pertumbuhan awan hujan,” tandasnya.
Secara umum, potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang untuk periode 25-30 Oktober 2021 masih dapat terjadi di wilayah propinsi: Aceh, Sumat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply