SURABAYA, KalderaNews.com – Dinas Pendidikan Jawa Timur menggelar Turnamen Esports tingkat pelajar SMA yang bekerja sama dengan Pengurus Provinsi Esports Indonesia (ESI). Turnamen yang diselenggarakan di bawah bidang Pembinaan SMA ini melibatkan SMA negeri dan swasta di Jawa Timur dengan 2.490 peserta.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, menjelaskan, saat ini game online merupakan cabang olahraga yang sudah diakui di tingkat internasional. Cabang olahraga ini dipertandingkan di Asian Games sebagai cabang olahraga eksibisi. Selain itu, pada SEA Games 2019, tim Indonesia berhasil meraih medali perak di nomor Mobile Legends: Bang Bang.
BACA JUGA:
- GAMPINOS, Game Edukasi Ekonomi Syariah Karya Mahasiswa UISI
- BPK PENABUR Jakarta Jadikan Gim Online Sebagai Pintu Masuk Menanamkan Pendidikan Karakter
- Milenial, 7 Game Asah Otak Ini Wajib Ada di Gadgetmu!
“Atas dasar itu, Dispendik Jatim turut berupaya mendorong pertumbuhan olahraga dan kami sengaja melibatkan sekolah untuk ikut aktif mendukung pendidikan olahraga,” kata Wahid saat menggelar konferensi pers di kantor Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Wahid juga menjelaskan bahwa selama ini banyak kesan negatif terhadap Esports, padahal olahraga ini memiliki manfaat yang cukup banyak. Esports mendorong emampuan kognitif anak sekolah. “Esports juga melaih memori dan mendorong pelajar berpikir kritis,” papar Wahid.
Ketua Harian Pengprov ESI Jatim, Daniel Agung, menambahkan, ajang yang melibatkan SMA negeri dan swasta ini mengusung tema spirit of East Java, dan cabang game online yang dipilih adalah Mobile Legend. Ajang turnamen ini diikuti 498 tim.
“Mobile Legend merupakan game yang bersifat kompetitif dan kerap dipertandingkan oleh pemerintah. Misalnya lewat tajuk Piala Presiden dan Piala Menpora. Mobile Legend ini juga menjadi salah satu game dengan penonton teramai dan terheboh,” paparnya.
Daniel menambahkan, game online kerap dipandang sebelah mata. Bahkan dianggap merugikan generasi muda. Padahal dari sudut pandang yang lain, game online yang diakomodasi dan difasilitasi dengan baik mampu memberikan manfaat positif kepada generasi muda. “Di antaranya, meningkatkan kemampuan pelajar di bidang science, technologi, engineering, dan mathematics (STEM),” tuturnya.
Selain itu, Esports juga mendidik para pemainnya dalam meningkatkan fokus, membuat strategi, meningkatkan kreativitas, hingga menjadi decision maker alias pengambil keputusan. Tidak kalah penting, ajang Esports umumnya juga mengasah kekompakan dan kerjasama tim yang baik. “Dari sinilah diharapkan tumbuh bibit-bibit muda atlet Esportss professional dari Jawa Timur,” imbuhnya.
East Java Student Championship 2021 digelar melalui beberapa tahap. Laga penyusushan secara online berlangsung pada 24-26 September. Sedangkan grand final dilaksanakan secara offline pada 9 Oktober 2021. Kompetisi yang didukung oleh PLN, Pelindo III, dan Bank Jatim ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp 25 juta.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply