Masuki Awal Musim Hujan, Waspadai Bencana Banjir di Daerah-daerah Ini

Banjir di tol dalam kota arah di Cikunir-Jatibening arah Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020
Banjir di tol dalam kota di Cikunir-Jatibening arah Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020 (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Urip Haryoko menegaskan sejumlah wilayah di Indonesia saat ini telah memasuki awal musim hujan. Kondisi ini menjadi pertanda masa peralihan/transisi/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian I September 2021, sebanyak 3,22% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dan sebagian besar wilayah masih mengalami musim kemarau.

Wilayah yang sudah mengalami musim hujan meliputi sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian besar Sumatera Barat, Kalimantan Selatan bagian selatan, dan Kalimantan Timur bagian selatan.

BACA JUGA:

Prakiraan musim hujan tahun 2021/2022 BMKG, menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami Awal Musim Hujan 2021/2022 pada kisaran bulan Oktober dan November 2021 sebanyak 232 ZOM (Zona Musim) atau sekitar 67,8%. Sifat Hujan di sebagian besar daerah diprediksi Normal sebesar 71,4%, sedangkan 25,7% berada di Atas Normal, serta 2,9% diprakirakan Bawah Normal. Puncak Musim Hujan 2021/2022 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022 yakni sebanyak 71,3%.

Hasil analisis BMKG menunjukkan pada dasarian II September 2021 wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi (> 150 mm/dasarian) meliputi Bengkulu bagian utara, Jambi bagian barat, Kalimantan Barat bagian timur, Kalimantan Tengah bagian utara, Kalimantan Utara bagian barat, sebagian Sulawesi Barat, Sulawesi tengah bagian timur, P. Seram bagian tengah, Papua Barat bagian utara dan Papua bagian tengah.

Mengacu pada hal tersebut di atas dan prediksi peluang hujan tinggi > 70% , maka perlu kewaspadaan terhadap dampak potensi curah hujan tinggi dan potensi cuaca ekstrim. Berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga 1 (satu) dasarian ke depan dengan status Waspada, Siaga hingga Awas, sebagai berikut:

  • Kategori AWAS: Papua Barat (Kaimana), Papua (Asmat, Boven Digoel, Mimika, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo)
  • Kategori SIAGA: Papua Barat (Kaimana), Papua (Dogiyai, Nabire, Paniai, Puncak)
  • Kategori WASPADA: Kalimantan Timur (Kutai Barat), Sulawesi Barat (Mamuju, Mamuju Utara), Maluku (Maluku Tengah), Papua Barat (Manokwari, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Bintuni), Papua (Mappi, Puncak Jaya, Tolikara)

Sementara itu, pada dasarian II September 2021, daerah yang perlu diwaspadai terdampak banjir yakni:

  • Kategori TINGGI : Papua (Kab. Deiyai, Dogiyai, Mimika, Nabire, dan Paniai)
  • Kategori MENENGAH : Jambi (Kab. Kerinci, Kota Sungai Penuh), Bengkulu (Kab. Lebong, Kab. Muko-muko), Jawa Barat (Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya), Kalimantan Barat (Kab. Kapuas Hulu, Sintang), Kalimantan Tengah (Kab. Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Murung Raya), Kalimantan Timur (Kab. Berau, Mahakam Ulu), Kalimantan Utara (Kab. Malinau, Nunukan), Sulawesi Tengah (Kab. Tojo Una-Una), Sulawesi Barat (Kab. Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah), Sulawesi Selatan (Kab. Luwu Timur, Luwu Utara), Sulawesi Tenggara (Kab. Kolaka Utara), Maluku (Kab. Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon), Maluku Utara (Kab. Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Pulau Morotai, Tidore Kepulauan), Papua Barat (Kab. Manokwari, Sorong, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kota Sorong), dan Papua (Kab. Deiyai, Dogiyai, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mimika, Nabire, Paniai)

Sedangkan pada dasarian III September 2021, daerah yang perlu diwaspadai terdampak banjir yakni:

  • Kategori TINGGI : Papua (Kab. Deiyai, Mimika, dan Paniai)
  • Kategori MENENGAH : Aceh (Kab. Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Gayo Lues, Nagan Raya), Sumatera Utara (Kab. Langkat), Sumatera Barat (Kab. Solok Selatan, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Kep. Mentawai), Jambi (Kab. Kerinci, Kota Sungai Penuh), Bengkulu (Kab. Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Kaur, Seluma), Sumatera Selatan (Kab. Lahat), Kalimantan Barat (Kab. Kapuas Hulu), Sulawesi Barat (Kab. Mamasa), Papua Barat (Kab. Sorong, Teluk Bintuni, Teluk Wondama), Papua (Kab. Deiyai, Dogiyai, Paniai, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mimika, Nabire, Yalimo)

Memasuki masa peralihan/transisi/pancaroba dari Musim Kemarau ke Musim Hujan, masyarakat dihimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung dengan melakukan pemeriksaan sarana-prasarana dan lingkungan di sekitarnya. Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*