Ternyata, Begini Cara Bijak Bermedia Sosial ala Aktor Nicholas Saputra

Nicholas Saputra menjadi pembicara dalam webinar “Mahasiswa Indonesia Makin Cakap Digital Bersama Universitas Pancasila”. (KalderaNews.com/y.prayogo)
Nicholas Saputra menjadi pembicara dalam webinar “Mahasiswa Indonesia Makin Cakap Digital Bersama Universitas Pancasila”. (KalderaNews.com/y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Aktor Nicholas Saputra kerap membagikan foto-foto panorama alam di akun Instagram-nya. Ternyata di  balik foto-foto ada pesan yang ingin dibagikannya.

“Saya memang suka fotografi. Dan Instagram menjadi media untuk membagikan foto-foto itu. Melalui foto-foto itu, saya tentu ingin sharing apa yang saya lihat dan kepedulian saya,” kata Nicholas Saputra kala menjadi pembicara dalam webinar “Mahasiswa Indonesia Makin Cakap Digital Bersama Universitas Pancasila” pada Jumat, 10 September 2021.


BACA JUGA:

Selain sebagai aktor, Nicholas Saputra juga amat getol memberikan literasi digital ke banyak kalangan. “Perkembangan media internet, terutama media sosial menjadi perhatian saya juga. Karena di tengah perkembangan itu, kita jarang belajar pemanfaatan dan etika bermedia sosial,” ucapnya.

Namun, dalam memberikan literasi digital ke masyarakat, Nicholas Saputra kerap menemui tantangan. Salah satu tantangan yang kerap ditemuinya adalah perkembangan teknologi komunikasi berbasis internet yang terus berkembang tidak sebanding dengan upaya literasi digital di masyarakat.

“Dunia digital selalu berkembang dan selalu ada hal baru setiap saat, yang ini harus terus dikejar dengan belajar atau literasi digital,” kata Nicholas Saputra.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial menurut Nicholas Saputra:

Pertama, sebagai pengguna internet, terutama media sosial, kita mesti siap dan paham cara kerja media sosial dan dampaknya. “Dalam dunia digital, batasan privasi hampir tidak ada, maka mesti berhati-hati dan menjaga apa yang kita posting di dunia digital,” kata Nicholas Saputra.

Kedua, etika dalam dunia digital. Karena dunia digital bisa menghubungkan satu orang dengan banyak orang secara mudah, maka dampak dari setiap postingan mesti dipertimbangkan.

“Nah, literasi digital dibutuhkan di sini, agar lebih cakap dan memahami dunia digital untuk meningkatkan kualitas setiap pribadi,” ujar Nicholas Saputra.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*