Rotasi Bumi Melambat, 1,4 Milyar Tahun Lalu Satu Hari Hanya 18 Jam

Rotasi bumi semakin melambat seiring waktu
Sharing for Empowerment

MICHIGAN, KalderaNews.com – Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Tanpa disadari, rotasi bumi secara bertahap terus melambat. Apa sebabnya? Apakah bahan bakar penggeraknya semakin menipis?

Hari-hari yang dijalani manusia dari waktu ke waktu menjadi semakin lama, tanpa kita sadari. Hanya saja, perlambatan bumi tidak ini terlihat pada skala waktu manusia. Namun apabila diakumulasi selama jutaan tahun, perlambatan ini cukup untuk membuat perubahan signifikan.

Alasan mengapa rotasi Bumi melambat. Ini terjadi karena bulan memberikan tarikan gravitasi pada bumi. Itu sebabnya terjadi perlambatan rotasi Bumi.

BACA JUGA:

Kita tahu, berdasarkan catatan fosil, 1,4 miliar tahun yang lalu lamanya waktu dalam sehari berkisar 18 jam. Sedangkan pada 70 juta tahun yang lalu, rotasi bumi setengah jam lebih pendek daripada hari ini. Ini menunjukkan, bahwa dalam satu abad terjadi perlambatan rotasi bumi selama 1,8 milidetik.

Lalu, apakah perlambatan ini ada untungnya bagi manusia, atau justru merugikan?dalam hal ini, perubahan akibat perlambatan ini terkait dengan oksigenasi atmosfer bumi. Secara umum, manusia membutuhkan oksigen untuk hidup.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat di mana bumi berputar mungkin memiliki efek penting pada pola dan waktu oksigenasi Bumi.

“Sebuah pertanyaan abadi dalam ilmu Bumi adalah bagaimana atmosfer Bumi mendapatkan oksigennya, dan faktor-faktor apa yang dikendalikan ketika oksigenasi ini terjadi,” ujar Gregory Dick, ahli mikrobiologi dari University of Michigan, Amerika Serikat.

Salah satu efek terjadi pada kehidupan ganggang biru-hijau atau cyanobacteria. Tanaman ini muncul dan berkembang biak sekitar 2,4 miliar tahun lalu. Tanaman ini akan mampu menghasilkan lebih banyak oksigen ketika rotasi bumi melambat. Ini tentu menguntungkan bagi manusia. Ini disebabkan karena hari-hari Bumi bertambah panjang. Dari sini, rotasi bumi ternyata menguntungkan bagi manusia.

Dalam studi ini, para ilmuwan bekerja dengan mikroba cyanobacterial untuk mencari hubungan antara perlambatan rotasi bumi dengan oksigenasi. Salah satu penelitiannya dilakukan di Danau Huron, para peneliti menemukan tikar mikrob yang dapat dianggap sebagai analog dari cyanobacteria yang bertanggung jawab atas Peristiwa Oksidasi Hebat tersebut.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*