Jadi Pendamping dalam Tangani Covid-19, Pemkot Malang Gandeng 5 Kampus

Universitas Muhammadiyah Malang UMM (KalderaNews/Ist)
Universitas Muhammadiyah Malang UMM (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

MALANG, KalderaNews.com – Kasus Covid-19 di Jawa Timur tergolong masih tinggi, termasuk di Kota Malang. Tercatat pada Rabu, 28 Juli 2021, data kasus baru menurut JHU CSSE Covid-19 adalah sebanyak 47.791. Hal ini membuat Pemkot Malang berinisiatif menggandeng perguruan tinggi yang ada di Malang untuk menjadi pusat konsultasi penanganan Covid-19.

Tidak hanya menjadi pendamping dalam ikut menangani masyarakat, setiap kampus yang nantinya bekerja sama akan membantu program pemerintah lainnya seperti vaksinasi.

BACA JUGA:

Sejauh ini sudah terdapat lima kampus yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang. Kelima perguruan tinggi yang telah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Pemkot Malang antara lain Unisma (Universitas Islam Malang), UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), UB (Universitas Brawijaya), UIN (Universitas Islam Negeri), dan Polkesma (Politeknik Kesehatan Malang).

Pemerintah Kota Malang akan meminta kampus-kampus tersebut masing-masing memgang satu kecamatan. Hal ini sesuai pernyataan Wali Kota Malang, Sutiaji, “Kami sudah berkomunikasi dengan kampus-kampus tersebut. Kami minta kerja samanya agar nantinya satu kampus pegang satu kecamatan.”

Pemerintah Kota Malang memang belum bisa sepenuhnya menyentuh permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan. Untuk itu melalui program tersebut, Sutiaji ingin setiap kecamatan nantinya memiliki mentor dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Ketika terdapat permasalahan yang muncul, seperti peningkatan kasus, kecamatan bisa langsung berkomunikasi dan berkonsultasi dengan kampus yang menjadi pendamping. “Tidak hanya sekadar konsultasi saja. Namun juga kami mohon juga untuk menerjunkan mahasiswa untuk membantu nakes,” tandasnya.

Nantinya meskipun sudah menyiapkan pendampung dari kampus Pemkot Malang tetap tidak akan lepas tangan. Kampus yang akan bertugas di lapangan tersebut akan memberikan perhatian lebih pada penanganan Covid-19, seperti bantuan satu tabung oksigen untuk setiap RW. Pemkot Malang sendiri menyiapkan 600 tabung.

“Satu RW akan kami beri satu tabung. Saat ini barangnya sudah kami pesan. Harga per tabung kisaran Rp 2,5juta hingga Rp 2,7 juta. Anggarannya diambilkan dari dana BTT (Belanja Tidak Terduga),” demikian walikota Malang menandaskan.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*