Sebanyak 2.250 Mahasiswa dari 250 Universitas Lulus Program Bangkit 2021

Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama lulusan Program Bangkit 2021. (KalderaNews.com/y.prayogo)
Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama lulusan Program Bangkit 2021. (KalderaNews.com/y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Google mengumumkan mahasiswa yang lulus Program Bangkit 2021. Sebanyak 2.250 mahasiswa dari 250 universitas telah menyelesaikan materi kursus selama satu semester, yang bobot studinya setara dengan 20 SKS.

Program Bangkit merupakan program dari Google yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki keterampilan dan sertifikasi teknologi yang kini sangat dibutuhkan. Para mahasiswa yang mengikuti program ini menyelesaikan lebih dari 700 jam kursus selama enam bulan.

BACA JUGA:

Google bekerja sama dengan pemerintah dan universitas mengembangkan kurikulum Bangkit dan meluncurkannya melalui program Kampus Merdeka Kemendikbudristek. Tingkat kelulusan tahun ini 80% lebih tinggi dibanding tahun 2020 ketika Bangkit pertama kali diluncurkan dengan peserta hanya 300 siswa.

Tahun ini, berkat kemitraan bersama Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan 15 partner universitas, Bangkit menerima lebih dari 40.000 pendaftaran dari 3.000 lokasi.

“Tingkat kelulusan ini sangat luar biasa dan jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu. Apalagi kurikulum tahun ini juga jauh lebih menuntut dibanding tahun lalu,” ucap William Florance, Education Program Lead di Google untuk wilayah Asia Pasifik.

Hal ini merupakan bukti bahwa mahasiswa Indonesia punya motivasi yang sangat tinggi ketika diberi kesempatan untuk maju ke tingkat yang lebih tinggi.

“Syarat agar bisa lulus dari program Bangkit tidaklah mudah. Kurikulumnya sangat menantang, disertai dengan banyak tugas, dan tugas akhir yang sangat mendorong para siswa untuk menerapkan kemampuan barunya,” ucap Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia.

Pada angkatan kedua kali ini, kata Randy, 30 persen peserta program Bangkit 2021 adalah perempuan dan 70 persen berasal dari kota-kota kecil di daerah dan wilayah pedesaan dari seluruh Indonesia.

Semua peserta program Bangkit diwajibkan mengerjakan tugas akhir kelompok yang terkait dengan salah satu prioritas strategis yang disebutkan dalam RPJMN dan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial.

Ada 483 tim yang mengerjakan berbagai proyek. Ada yang membantu kalangan tunarungu, meningkatkan kualitas perawatan di rumah, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak.

Dan, 15 tim teratas yang diseleksi dan dipilih oleh panel juri ahli dari bidang akademis, teknologi, dan bisnis akan menerima US$5.000 dari Google, dan jika lulus penilaian oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dapat menerima US$5.000 lagi untuk menyelesaikan proyeknya.

Sesuai dengan spirit program Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek, Menteri Nadiem Makarim berharap, semakin banyak mahasiswa yang mengikuti program Bangkit, terutama dari luar Pulau Jawa, agar tercipta semakin banyak solusi berbasis teknologi bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

“Inovasi berbasis teknologi akan membuat lompatan besar dan menjadikan Indonesia pemain global yang tangguh di masa depan,” Nadiem.

Sejak tahun lalu, sebanyak 2.469 siswa telah lulus dari program yang bergengsi ini. Google akan kembali menerima pendaftaran untuk program Bangkit 2022 pada akhir tahun ini.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*