![Broto Sugondo saat menjalankan aktivitasnya menjemput siswa sekolah di SD Kenteng II Ponjong Gunungkidul Broto Sugondo saat menjemput siswa sekolah di SD Kenteng II Ponjong, Gunungkidul. (KalderaNews.com/Ist.)](/wp-content/uploads/2021/06/Broto-Sugondo-saat-menjalankan-aktivitasnya-menjemput-siswa-sekolah-di-SD-Kenteng-II-Ponjong-Gunungkidul-678x381.jpg)
YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Sekolah dasar ini berjarak sekira 60 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Sekolah ini berdiri di Kenteng, Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Daerah ini sebagian besar masih berupa hutan dan sawah yang mana penduduk di desa ini sebagian besar masih bekerja sebagai petani.
Meski di daerah perdesaan, namun dedikasi guru-guru SD ini bisa dijadikan contoh. Guru-guru di sekolah ini memiliki tradisi menjemput para siswa dari rumahnya masing-masing.
Tujuannya mulia, agar anak-anak tetap belajar di sekolah. Ini dilakukan juga mengingat jarak dari rumah ke sekolah yang sangat jauh dengan medan yang menantang.
BACA JUGA:
- Gegara Pandemi, Kualitas Pendidikan di Yogyakarta Menurun
- Mau Investasi di Sektor Pendidikan? Yogyakarta Menjadi Pilihan yang Tepat
- 5 Beasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Masih Membuka “Lowongan”
Para guru menjemput murid-muridnya setiap hari menggunakan sepeda motor. Tradisi ini sudah berjalan selama delapan tahun terakhir ini.
Seorang guru yang rutin menjemput siswa adalah Matius Brotosugondo. Guru yang kini berusia 57 tahun ini setiap pagi berangkat dari rumahnya di Tawarsari, Wonosari sekitar pukul 05.30.
Setiba di sekolah, ia langsung menjemput siswa satu per satu. “Harus pagi memang supaya mereka tidak terlambat masuk sekolah,” kisah Broto.
Leave a Reply