![Ilustrasi: Kampus Universitas Medan Area (UMA) (KalderaNews.com/Ist.) Ilustrasi: Kampus Universitas Medan Area (UMA) (KalderaNews.com/Ist.)](/wp-content/uploads/2021/06/Ilustrasi-Kampus-Universitas-Medan-Area-UMA-KalderaNews.com-Ist..jpg)
MEDAN, KalderaNews.com – Beberapa waktu lalu mengemuka pemberitaan terkait eksploitasi anak dalam sebuah tayangan sinetron. Aktris yang masih berusia 15 tahun mesti bermain peran sebagai istri ketiga dalam sinetron itu. Alhasil, sinetron tersebut dihentikan.
Nah, melihat fenomena itu, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Medan Area (Fisipol UMA) menggelar webinar bertajuk “Eksploitasi Anak di Media”. Webinar ini menghadirkan pembicara Rony Agustino Siahaan, S.Sos, M.Si (Universitas Multimedia Nusantara/UMN), Rita Pranawati, MA (Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia/KPAI), Rehia Karenina Isabella Barus, S.Sos, MSP (Fisipol UMA). Acara dibuka Rektor UMA Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng M.Sc
“Sejak kehadirannya, media sebenarnya sudah menjadi ancaman. Namun dalam studi media akan selalu ada dampak positif dan negatif,” ujar Rony Agustino.
BACA JUGA:
- Inilah Daftar Lengkap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Medan
- Bagian dari Merdeka Belajar, UMN dan LSF Kerjasama untuk Budaya Sensor Mandiri
- UMN Kini Miliki Pusat Pelatihan Tenaga Ahli Bidang Revolusi Industri 4.0 dari Hibah 11,4 Miliar KOICA
Dalam hal eksploitasi anak, menurut Rony, kebanyakan dilatarbelakangi orangtua yang gampang sekali silau dengan uang dan ketenaran. Akibatnya, anak-anak kehilangan ruang privasi. Anak-anak juga bukan menjadi pihak pengambil keputusan atas dirinya sendiri. Semua keputusan diambil pihak orangtua.
Leave a Reply