Dampak PJJ Terlalu Lama, Gangguan Intelektual Sampai Putus Sekolah

Ilustrasi: Sekolah negeri dan swasta di Semarang siap tatap muka. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Sekolah negeri dan swasta di Semarang siap tatap muka. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas rencana akan dimulai pada awal tahun ajaran baru mendatang. Namun, bisa dipercepat dengan adanya program vaksinasi di lingkungan guru dan tenaga kependidikan.

Meskipun sekolah sudah tatap muka, orangtua murid berhak memilih apakah anaknya akan mengikuti pembelajaran tatap muka atau masih menjalankan pembelajaran jarak jauh alias PJJ.

BACA JUGA:

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Iwan Syahril mengatakan, pelaksanaan PJJ selama ini sudah terlaksana dengan baik. Tetapi, jika dilakukan dalam waktu lama bisa membawa dampak negatif.

Menurut Dirjen Iwan Syahril, ada lima dampak jika anak melakukan PJJ terlalu lama:

  • Gangguan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, baik motorik halus dan kasar.
  • Intelektual dan emosional anak mengalami gangguan.
  • Anak juga mengalami tekanan psikososial.
  • Kekerasan terhadap anak yang tidak terdeteksi.
  • Jumlah anak putus sekolah.

“Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 tidak berubah. Kesehatan dan keselamatan murid, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat tetap merupakan prioritas utama,” kata Dirjen Iwan.

Kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan bila Pemerintah Daerah sudah memberikan izin. Satuan pendidikan juga perlu memenuhi semua syarat berjenjangnya, maka PTM terbatas diperbolehkan, namun tidak diwajibkan.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*