Kemendikbud Luncurkan Guru Belajar dan Berbagi Calon Guru ASN PPPK, Begini Penjelasannya

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. (KalderaNews.com/repro:y.prayogo)
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. (KalderaNews.com/repro:y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Bermula dari situasi pandemi Covid-19 yang menyebabkan sebagian besar peserta didik terpaksa belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran. Kemendikbud pun meluncurkan program Guru Belajar dan Berbagi tahun lalu.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril mengatakan, program Guru Belajar dan Berbagi merupakan gerakan di mana setiap guru bisa mengikuti program pembelajaran secara daring untuk terus mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

BACA JUGA:

“Program Guru Belajar dan Berbagi hadir sebagai fasilitas belajar dan berbagi para guru dan para pemangku kepentingan pendidikan agar anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pendidikan terbaik dari guru terbaik,” papar Iwan Syahril.

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, dalam program Guru Berbagi terdapat 65.612 rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 2.219 artikel, dan berbagai video yang telah dibagikan oleh guru-guru Indonesia dan telah diakses oleh 76 juta kali pengunjung. Selain itu RPP yang dibagikan guru-guru telah diunduh sebanyak lebih dari 20 juta kali.

Program ini, kata Nunuk Suryani, dilaksanakan berdasarkan bahan belajar mandiri yang sesuai dengan bidang studi yang telah dilaksanakan secara daring. Tujuannya sebagai bekal agar guru memiliki bahan ajar mandiri karena terdapat latihan soal di dalamnya.

“Guru mampu menggunakan sistem belajar mandiri yang user friendly, guru mampu menggunakan komunitas belajar dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan dalam moda daring,” terang Nunuk Suryani.

Nah, terkait dengan Program Guru Belajar dan Berbagi – Seri Belajar Mandiri bagi Calon Guru ASN PPPK, Nunuk Suryani mengatakan, tahap pertama yang mesti dilakukan adalah pendahuluan, di mana peserta dibekali orientasi terkait penjelasan teknis, penggunaan modul, pembelajaran dan komunitas pembelajaran.

Tahap kedua, fasilitasi pembelajaran, di mana peserta secara mandiri belajar substansi pedagogi dan bidang studi masing-masing. Peserta memanfaatkan fasilitas ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran dalam mengembangkan pemahaman dan kemampuannya.

Tahap ketiga adalah Try Out, di mana peserta dapat daftar untuk ikut pelatihan soal-soal pedagogi dan bidang studi masing-masing setelah proses belajar mandiri dilakukan.

Di dalamnya terdapat 38 jenis modul belajar yang terdiri atas 26 mata pelajaran dari jenjang SD, SMP, dan SMA.

“Pemilihan mata pelajaran dimulai dari 3 Maret sampai 12 April 2021, jadwal belajar dimulai dari 3 Maret sampai 18 April 2021, dan try out dilakukan per minggu, lima hari, Senin hingga Jumat. Try out per hari pada Senin sampai Kamis sebanyak empat sesi, dan hari Jumat tiga sesi. Tiap sesi melaksanakan try out 25 mapel. Maksimal hanya lima ribu peserta try out pada setiap sesi tiap mapel,” jelas Nunuk Suryani.

Mendikbud, Nadiem Makarim mengatakan kagum dan bangga kepada guru-guru Indonesia yang terus beradaptasi menghadapi tantangan selama masa pandemi.

“Saya sungguh kagum dan bangga dengan Ibu dan Bapak yang telah menjadi guru pembelajar, guru yang terus bergotong royong, dan guru yang terus meningkatkan kompetensi diri demi memberikan layanan terbaik kepada anak anak kita, para penerus bangsa,” kata Mendikbud Nadiem dalam peluncuran program Guru Belajar dan Berbagi.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*