JAKARTA, KalderaNews.com – Tepat hari ini, 4 Desember, delapan tahun lalu, tas khas Papua, Noken ditetapkan sebagai sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO. Google Doodle merayakan Noken Papua pada hari ini, Jumat, 4 Desember 2020, yang diilustrasikan seniman yang berbasis di Depok, Danu Fitra.
BACA JUGA:
- Diplomat Jebolan Unpad Ini Kritik Keras Perdana Menteri Vanuatu Soal Papua
- Orang Papua Itu Lebih Indonesia Daripada Kita
- Wow, Mahasiswi Asal Papua Jadi Duta Pelajar Internasional Brisbane
Noken terbuat dari kulit kayu dan dapat difungsikan sebagai tas. Selain kulit kayu, Noken juga terbuat dari bahan seperti serat pohon atau daun, yang diproses menjadi benang yang kuat dan kemudian diikat atau dianyam menjadi satu.
Kerajinan tas tradisional buatan tangan ini memiliki nilai budaya dan sosial ekonomi yang besar bagi masyarakat Papua. Noken dinilai sebagai ikon khas Papua, namun mulai ditinggalkan masyarakat. Padahal hampir semua etnik Papua mengenal benda itu dan mempergunakan untuk keperluan sehari-hari.
Noken Papua yang dikenal saat ini dibuat oleh 250 suku di Papua. Noken Papua telah didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. Pada 4 Desember 2012, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.
Leave a Reply