WINNER 2020 Jadi Tonggak Baru Kolaborasi Pendidikan dan Penelitian Indonesia-Belanda

Political Department of the Dutch Embassy on Human Rights and Education, Joris Ramm
Political Department of the Dutch Embassy on Human Rights and Education, Joris Ramm (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Tonggak baru penguatan dan penajaman kolaborasi pendidikan dan penelitian antara Indonesia dan Belanda mulai terpancang melalui Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) 2020 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Dutch Research Council (NWO), Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW), Nuffic Neso Indonesia, dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta secara daring pada 24-26 November 2020.

WINNER 2020 bukan sekadar ajang untuk kumpul-kumpul dengan kemasan seminar, talkshow, workshop dan networking, melainkan menjadi momentum emas untuk merefleksikan sejarah panjang kolaborasi dalam penelitian dan pendidikan antara Indonesia dan Belanda, mengidentifikasi prioritas kedua negara dan memperdalam serta membentuk kolaborasi baru yang lebih signifikan.

Political Department of the Dutch Embassy on Human Rights and Education, Joris Ramm saat Konferensi Pers WINNER 2020 di Jakarta menegaskan Indonesia dan Belanda adalah partner yang sudah lama sekali menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan.

BACA JUGA:

Selama ini, pendidikan adalah jembatan kokoh antara Indonesia dan Belanda. Menariknya, meski saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 antusiasme pelajar Indonesia untuk studi ke Belanda masih sangat tinggi.

“Di WINNER 2020 kita akan bertukar pikiran dalam banyak hal. Ada kedutaan, kementrian dan organisasi-organisasi lainnya yang berkolaborasi,” tandas Staf Keduataan Belanda di Jakarta yang baru tiba di Indonesia dan kini sedang belajar bahasa Indonesia di Yogyakarta.

Ia menambahkan WINNER 2020 dengan audiens yang banyak diharapkan bisa melahirkan tonggak atau babak baru yang bukan sekadar berkumpul dan berdiskusi, terlebih merealisasikan ide baru.

“Kita mengharapkan ada ide baru dan kolaborasi baru sehingga akhirnya akan ada rekomendasi bervariasi yang dihasilkan untuk rekanan WINNER 2020,” tandasnya.

Hadir juga saat Konferensi Pers WINNER 2020, Kamis, 19 November 2020, yakni Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Agus Haryono, M.Sc, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl dan Direktur Komunikasi Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Inaya Rakhmani. Acara dimoderatori oleh Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari.

WINNER 2020 Terbuka untuk Umum

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl menegaskan Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) 2020 akan dibuka secara resmi oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Ingrid Katharina van Engelshoven.

Pada acara pembukaan ini kedua Menteri tersebut juga akan menyempatkan untuk diskusi bersama para peserta yang akan dipandu oleh pasangan moderator Andini Effendi dan Dirk Jan Koch. (Lihat: Program dan Jadwal Lengkap WINNER 2020)

Selanjutnya, akan hadir dua pembicara kunci yakni Prof. Bernard Lucas Feringa, University of Groningen (penerima Nobel di bidang kimia 2016) yang akan membahas tentang the features of a knowledge economy dan Prof. Daniel Murdiyaso, IPB-Bogor serta ilmuwan utama di Center for International Forestry Research (CIFOR) yang akan membahas perubahan iklim.

Lulus Kuliah, Kerja Dulu 1-3 Tahun, Baru Balik Indonesia
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl (KalderaNews/JS de Britto)

Peter van Tuijl menegaskan keterlibatan alumni Belanda dalam berbagai bidang di WINNER 2020, mulai dari green education sampai public heath merupakan bukti nyata kontribusi mereka dalam riset dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dan juga secara tidak langsung berkontribusi dalam percepatan pencapaian 17 tujuan pembangun berkelanjutan (SDGs).

“Acara WINNER ini terbuka untuk umum (), bahkan pada hari kedua kami membuka kesempatan kepada siapa saja untuk mempresentasikan hasil penelitian atau kegiatan pendidikannya kepada peserta WINNER di sesi networking. Melalui platform zoom, kami akan membuka 30 ruangan secara paralel (breakout rooms) dan siapa saja boleh reservasi ruangan ini untuk berekspresi ataupun membangun relasi,” terangnya.

Sebagai penutup, akan digelar diskusi Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. dengan tema “How to achieve effective public-private collaboration?

Menanti Rekomendasi WINNER 2020

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Agus Haryono, M.Sc menegaskan WINNER perdana dengan tema “Achieving the SDGs: from Knowledge to Practice” akan menghadirkan 152 narasumber yang terdiri dari menteri, profesor, dosen dan peneliti dari Indonesia dan Belanda.

Melalui penyelenggaraan WINNER 2020, LIPI mendorong kolaborasi riset global khususnya yang melibatkan mitra dengan Belanda. Apalagi selama ini para peneliti LIPI telah memiliki kerjasama dan kolaborasi dengan para peneliti di Belanda, khususnya di bidang hayati dan teknik (TI dan elektro).

Peneliti LIPI yang hadir dalam lima talkshow pararel terkait sains, pendidikan, kerjasama dan kebijakan, yaitu Dr. Ocky Karna Radjasa, Dr. Agus Haryono, Dr. Dudi Hidayat, dan Dr. Puspita Lisdiyanti.

“Sampai saat ini sudah ada banyak kerjasama penelitian yang dilaksanakan antara Indonesia dan Belanda. Dampaknya pun bisa langsung bisa dirasakan masyarakat seperti penelitian-penelitian terkait pemanfaatan atau penggalian biodiversitas Indonesia,” tegasnya.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Agus Haryono, M. Sc
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Agus Haryono, M.Sc (KalderaNews/JS de Britto)

Ia menambahkan hasil nyata kerjasama Indonesia-Belanda, yakni beberapa mikroba endemik Indonesia sudah disimpan secara rapi di Indonesian Culture Collection (InaCC).

“Peneliti kami yang mengerjakan kerjasama penelitian Indonesia-Belanda, Dr. Puspita Lisdiyanti baru kemarin mendapatkan Habibie Prize,” terangnya.

Nah, karena WINNER 2020 ini melibatkan Kemristek dan Kemendikbud, tentu rekomendasi utama yang akan dihasilkan untuk kedua kementrian ini, yakni bagaimana bisa memperkuat dan meningkatkan kolaborasi riset dan edukasi antara Indonesia-Belanda di berbagai bidang.

“Kita membutuhkan masukan dari peserta WINNER 2020 untuk memperkuat kolaborasi di berbagai bidang dan kira-kira kiat dan challenge apa yang perlu dihadapi bersama. Ini nanti akan disampaikan di akhir acara untuk ditindaklanjuti bersama,” tandasnya.

Kiprah Ilmuwan Muda

Direktur Komunikasi Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Inaya Rakhmani menegaskan masa pandemi adalah momen penting untuk mengangkat isu tentang bagaimana sains dapat memperkaya proses pembuatan kebijakan dan mendorong perubahan perspektif pada masyarakat mengenai biodiversitas dan perubahan iklim.

Ia menambahkan para ilmuwan ALMI memainkan peran aktif dalam memperkaya diskusi panel mengenai biodiversitas dan perubahan iklim di WINNER 2020.

Direktur Komunikasi Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Inaya Rakhman
Direktur Komunikasi Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Inaya Rakhman (KalderaNews/JS de Britto)

ALMI turut mempertemukan ilmuwan, pembuat kebijakan nasional dan lokal, pengusaha sosial, organisasi masyarakat sipil, dan jurnalis sains untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana sains menjadi landasan dalam proses pembuatan kebijakan, advokasi dan inovasi, serta bagaimana sains dikomunikasikan ke publik dalam talkshow mengenai perubahan iklim.

“Dalam salah satu panel WINNER 2020 anggota ALMI Prof Jamaluddin Jompa dari Unhas (Universitas Hasanuddin) akan bicara mengenai biodiversitas dan pariwisata. Prof Jompa sudah lama kolaborasi dengan Wageningen University dalam penelitian mengenai bagaimana cara mengkonservasi ekologi akuatik,” tandasnya.

Rangkaian seminar, talkshow, workshop dan networking yang terbuka untuk umum dan gratis alias tidak dipungut biaya di WINNER 2020 ini akan memberikan e-certificate pada peserta yang mendaftar di .

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*