Jangan Hilangkan Potensi Anak PAUD di Era Golden Age

Antonius Tanan seorang online learning specialist tentang stimulasi di masa keemasan anak pada webinar Kidventure Penabur menjelaskan pentingnya pendidikan dini untuk anak. Pola pengasuhan yang efektif akan membuat anak senang belajar di rumah (KalderaNews/ Syasa Halima)
Antonius Tanan seorang online learning specialist tentang stimulasi di masa keemasan anak pada webinar Kidventure Penabur menjelaskan pentingnya pendidikan dini untuk anak. Pola pengasuhan yang efektif akan membuat anak senang belajar di rumah (KalderaNews/ Syasa Halima)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Diskusi tumbuh kembang anak merupakan bahasan yang selalu menarik perhatian orang tua. Antonius Tanan seorang online learning specialist tentang stimulasi di masa keemasan anak mengatakan bahwa betapa pentingnya perkembangan otak pada 5 tahun pertama kehidupan anak. Konektivitas antar sel mempengaruhi kemampuan belajar anak seperti memori dan kemampuan kognitif lainnya.

Pada anak berumur PAUD, terdapat 5 area perkembangan pada anak, yaitu perkembangan fisik, perkembangan intelektual, perkembangan emosional, perkembangan sosial, dan perkembangan spiritual. Maka dari itu, berikan asupan yang baik kepada anak-anak karena menjadi cerminan untuk dirinya sendiri.

“Faktor eksternal menjadi lebih penting dari yang internal di usia dini. Apa yang kita berikan kepada anak-anak, pengalaman apa yang kita berikan kepada anak-anak, itu menjadi lebih penting karena anak-anak tidak bisa memilih,” ujarnya pada webinar Kidventure Penabur.

BACA JUGA:

Ia menjelaskan bahwa terdapat penelitian dari Pennyslavania University dan Duke University dengan mengamati perkembangan anak-anak selama 20 tahun, sejak TK hingga usia 25 tahun. Hasil menunjukkan bahwa keterampilan sosial pada masa taman kanak-kanak atau PAUD dapat jadi penentu saat masuk perguruan tinggi dan memperoleh pekerjaan.

Pentingnya pendidikan anak usia dini menjadi tantangan bagi orang tua di masa pandemi Covid-19. Tutupnya sekolah dan tempat les baca membuat orang tua mendapatkan tantangan untuk menerapkan pola pengasuhan 5P, membangun relasi dengan anak, dan meninggalkan teladan untuk anak.

Orang tua menjadi guru kehidupan 5P di masa pandemi ini. Dari segi sosial, orang tua menjadi pelatih, lalu dari segi fisik orang tua jadi pengasuh. Kemudian orang tua berperan sebagai pendidik, pemerhati, dan pendeta/pemuka agama. Jika diterapkan dengan baik, maka akan lahir generasi hebat, meskipun di masa yang sulit seperti saat ini.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*