Seberapa Efektif Bantuan Presiden 2,4 Juta untuk UMKM?

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (tengah) dan Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari (kanan) pada tajuk diskusi "Bantuan UMKM, Efektifkah?" (4/9). Budi Gunadi Sadikin selaku Ketua Satgas PEN turut hadir memberikan pemaparan melalui Zoom (KalderaNews/ Dok. Kominfo)
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (tengah) dan Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari (kanan) pada tajuk diskusi "Bantuan UMKM, Efektifkah?" (4/9). Budi Gunadi Sadikin selaku Ketua Satgas PEN turut hadir memberikan pemaparan melalui Zoom (KalderaNews/ Dok. Kominfo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “Bantuan UMKM, Efektifkah?” telah dilaksanakan pada 4 September 2020 lalu. Diskusi digelar secara virtual dengan mengundang Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari. Diskusi menjelaskan kebijakan pemerintah dalam merespons dampak pandemi di sektor ekonomi dengan pemberian skema alokasi anggaran Rp 695 Triliun untuk tahun 2020.

Salah satu program untuk memulihkan ekonomi ialah Bantuan Presiden (Banpres) 2,4 juta kepada pelaku usaha UMKM. Program ini diharapkan dapat meningkatkan penyerapan market di tingkat bawah sehingga menjaga sisi permintaan. Demi mempercepat penyerapan, Teten Masduki menjelaskan bahwa Kementerian Lembaga bekerja sama dengan BUMN.

“Pak Presiden mendorong pemerintah dan BUMN untuk membeli produk UKMM. Kami bekerja sama dengan LKPP supaya pengadaannya lebih cepat, sehingga tidak harus lewat tender. Ada kerjasama dengan BUMN untuk mengembangkan pasar digital,” jelasnya pada diskusi.

BACA JUGA:

Ia menyebutkan bahwa ada 9 BUMN yang siap membantu UMKM dalam meningkatkan daya beli dan jumlah kerja sama masih akan ditambah. Langkah tersebut diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi.

Efektivitas program Bantuan Presiden pun menjadi sorotan dalam diskusi virtual. Teten Masduki menilai bahwa bantuan tepat sasaran yang dilihat melalui validasi data saat turun lapangan. Lalu, terdapat 14 kementerian yang mendampingi UMKM untuk terus berkembang.

“Kami simpulkan tepat sasaran. Penyalurannya kita pastikan sampai. Lalu apakah produktif atau tidak? Saya cek ke lapangan, realitanya, pelaku UMKM kalau dihabiskan untuk konsumsi maka kemungkinan mereka merasa bantuan akan sia-sia. Meskipun mikro, mental mereka pengusaha karena memang daya beli sedang rendah,” ucapnya.

Sementara itu, Budi Gunadi Sadikin selaku ketuga Satgas PEN memandang UMKM yang perlu menilai keefektifan bantuan ini supaya tidak terjadi bias.

“Apakah bisa benar-benar membantu, saya rasa yang paling benar jika UMKM yang menjawab. Saya harap yang diundang bukan hanya pejabat, tetapi juga pelaku UMKM. Yang paling pantas menjawab adalah pelaku UMKM,” tandasnya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*