JAKARTA, KalderaNews.com – Sosok yang tak banyak diketahui masyarakat umum ini resmi terpilih menjadi Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 143/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Agama, tertanggal 3 Agustus 2020.
Ia terpilih melalui mekanisme lelang terbuka yang prosesnya sendiri cukup panjang dan berliku dengan kemunculan surat rekomendasi khusus segala hingga sosok yang tak banyak dikenal dibanding kandidat lainnya ini menjadi pilihan Presiden Joko Widodo dan akhirnya dilantik oleh Menteri Agama Jenderal (Purn.) Fachrul Razi melalui prosesi pengambilan sumpah dan janji jabatan pada Senin siang, 10 Agustus 2020 didampingi Pelaksana Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Ewaldus Ewal Pr.
Penelusuran KalderaNews menemukan Yohanes Bayu Samodro MPd kelahiran Jakarta, 48 tahun lalu itu sebelum menjabat Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI adalah Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Yayasan Hati Suci (d.h. Perkoempoelan Ati Soetji) yang berkantor di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
BACA JUGA:
- Keren, Siswa Madrasah Sabet Juara Kompetisi Sains dan Teknologi Internasional
- Pandemi COVID-19 Bikin Guru Cantik Ini Makin Bersemangat Mengajar Sejarah
- 4 Pelajar Indonesia Ini Ukir Prestasi Olimpiade Kimia Internasional di Tengah Pandemi Covid-19
- Keren, Siswa Indonesia Sabet Emas Olimpiade Fisika Eropa
- Hebat Nih Gaes, Siswa Madrasah Raih Juara di Kompetisi Astronomi Astrofisika Internasional
Yayasan ini bergerak di bidang karya amal mengelola anak-anak terlantar yang berdiri sejak lebih dari 100 tahun lalu. Dirintis oleh Ny.Auw Tjoei Lan (Ny Lie Tjioan Tjoen, Kapitan Tionghoa di Batavia).
Ny. Lie dikenal sebagai tokoh penerima penghargaan bintang Ridder in de Orde van Oranje Nassau, penghargaan kenegaraan tertinggi di Hindia Belanda tahun 1935.
Bayu Samodro menyelesaikan studi jenjang S-1 nya Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FKIP Unika Atma Jaya Jakarta tahun 1995. Berlanjut dengan program studi jenjang S-2 Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Indonesia tahun 2002.
Bapak empat anak ini aktif di Dewan Harian Gereja Santo Laurentius, Paroki Alam Sutera selama dua kali periode (2012-2018). Bersama tokoh lainnya, Bayu ini juga menggagas, merintis, dan membangun Gereja Santo Laurensius Alam Sutera hingga gereja paroki baru ini resmi berdiri tahun 2012.
Ia juga terlibat aktif di kegiatan dan dialog lintas agama di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan dan bergabung dalam Organisasi Pencaksilat Pendidikan Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM), sebuah organisasi pembinaan dalam Gereja Katolik yang berbasis pembinaan mental-spiritual melalui pelestarian budaya leluhur bangsa Indonesia: pencak silat.
Ia terpilih menjadi Dirjen Bimas Katolik dengan makalah berjudul Ut Ameris Amabilis Esto (Ramahlah maka kamu akan dicintai) dan setelah mengikuti proses seleksi awancara bersama Panitia Seleksi dari Kemenag dan Panitia Seleksi Khusus dari tim Konferensi Waligereja Indonesia.
Sebagai Dirjen Bimas Katolik 2020-2025, ia ingin membuat beberapa gebrakan mulai dari menyederhanakan proses administrasi yang sederhana dan memerdekakan, mengubah persepsi umat bahwa agama sebagai sarana dan bukan tujuan, menyusun program katekese berbasis teknologi informasi dan menempatkan kurikulum Pendidikan Agama Katolik sebagai katekese yang holistik dan kontekstual.
Kita memang nantikan realisasinya di tengah kritik miring Bimas Katolik yang selama ini programnya terkesan tidak inovatif, SDMnya biasa-biasa saja hingga penyerapan anggaran yang tak maksimal karena kurangnya inovasi dan inisiatif.
“Terima kasih atas dukungan Bapa Uskup, para Romo, Bruder, Suster, Ibu-Bapak, kakak-adik sahabat sekalian, atas tugas perutusan baru yang dipercayakan kepada saya, sebagai Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI. Semoga Tuhan memurnikan niat dan menyempurnakan segala rencana agar hanya Dialah yang terus dimuliakan, dalam melanjutkan cita-cita luhur 100% Katolik – 100% Indonesia, di atas dasar negara Pancasila. Mari bekerjasama dalam sinergi untuk mewujudkannya,” tulis Yohanes Bayu Samodro seperti dikutip oleh akun Facebook Keuskupan Agung Jakarta.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply