SURABAYA, KalderaNews.com – EN, siswa SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya yang jadi korban intimidasi Ivan Sugianto diskorsing oleh sekolah sebagai bentuk pendisiplinan.
EN mendapat hukuman skorsing tiga hari dari pihak sekolah sesuai dengan tata tertib yang berlaku. Meski EN adalah korban intimidasi, namun sekolah tetap mendisiplinkan sikap siswanya.
“EN dapat skorsing tiga hari dari sekolah,” kata Ibu EN, Ira Maria, pada Kamis, 14 November 2024.
BACA JUGA:
- Pengusaha yang Suruh Siswa SMA Surabaya Menggongong Ditangkap Polisi, Jadi Tersangka Kekerasan Terhadap Anak
- Profil SMA Gloria 2 Surabaya yang Lagi Viral di Medsos, Jadi Cambridge Examination Center Lho!
- Viral! Seorang Pengusaha Surabaya Paksa Siswa SMA Sujud dan Menggonggong, Imbas Anaknya Diejek
EN melanggar nilai kesopanan dan penghargaan
EN mendapat surat dari sekolah dan disebut telah melanggar aturan dan tata tertib. Sekolah menilai EN melakukan sebutan yang tidak pantas untuk siswa sekolah lain yang bertentangan dengan nilai kesopanan.
“[EN] telah melanggar peraturan tata tertib sekolah yaitu, memberikan sebutan yang tidak pantas kepada siswa dari sekolah lain. Tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai kesopanan dan penghargaan terhadap sesama yang selalu dijunjung tinggi di lingkungan SMA Kristen Gloria 2 Surabaya,” tulis surat pihak sekolah.
EN pun diskorsing tiga hari, mulai tanggal 12 November 2024 sampai 15 November 2024. Pihak sekolah juga menegaskan jika tindakan serupa kembali terjadi, maka ada skorsing yang lebih berat.
“Berdasarkan keputusan Rapat Dewan Guru maka diputuskan siswa tersebut dikenakan sanksi: Surat Peringatan ke-1 dengan tindakan disiplin skorsing selama 3 hari, berlaku mulai hari Selasa, 12 November 2024 hingga Kamis, 14 November 2024 dan masuk kembali pada hari Jumat, 15 November 2024. Selama menjalani skorsing, siswa kehilangan hak-hak akademisnya dạn apabila terulang kembali akan diberi skorsing tahapan lebih berat,” lanjut surat itu.
Kejadian berawal dari saling ejek
Ira mengatakan anaknya kini mengalami trauma. Menurut Ira, permasalahan ini berawal dari candaan EN, yang menyebut rambut anak Ivan Sugianto, yakni EL, seperti anjing ras pudel.
“Bermula dari guyonan antara EN dan teman-teman, yang menyebutkan EL lucu rambutnya seperti pudel dan itu terjadi diantara guyonan diantara teman-temannya saja. Tidak ada saling ejek, atau EN mengatakan anjing secara langsung,” kata Ira.
Ira mengatakan EN juga sudah meminta maaf kepada EL. Namun EL memaksa anaknya itu membuat pernyataan tertulis dan video permintaan maaf.
Sampai kemudian ayah EL, yakni Ivan Sugianto mendatangi sekolah EN bersama sekelompok orang. dan terjadilah aksi intimidasi itu. Ivan memaksa EN untuk bersujud dan menggonggong.
“Sekarang [EN] mau apa-apa takut, bahkan ketika ditinggal pergi dia selalu mencari saya. Bahkan ketika saya minta buka pintu, dia foto bahwa itu bener-bener papa mamanya,” ucapnya.
Kejadian di depan SMAK Gloria 2 Surabaya, Jawa Timur, ini pun lantas viral di media sosial. Atas keributan itu, SMA Kristen Gloria 2, melalui salah seorang gurunya kemudian membawa peristiwa itu ke jalur hukum Kamis (28/10).
Laporan itu diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/1103/XI/2024/SPKT POLESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR. Saat ini, Ivan, sudah ditangkap dan menjadi tersangka.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply