JAKARTA, KalderaNews.com – Sepanjang tahun ini, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 197.000 anak terlibat judi online.
Ternyata judi online (judol) tak hanya menyasar kaum dewasa saja. Anak-anak pun dibuatnya kecanduan bermain judol.
PPATK menyebutkan bahwa anak-anak yang terpapar judi online berada di rentang usia 11-19 tahun.
Dari data tersebut, wilayah dengan anak terpapar judi online terbanyak berada di Jakarta Barat.
BACA JUGA:
- Dampak dan Solusi Maraknya Judi Online di Kalangan Pelajar
- Hati-Hati Lho! Pemprov Jakarta Akan Cabut KJMU Penerima yang Main Judi Online dan Pakai Narkoba
- OJK Imbau Pelajar Tidak Tergiur Investasi Ilegal, Pinjol dan Judi Online
“Jakarta Barat menjadi kota dengan pemain judi online anak terbanyak sebanyak >4.000 anak,” tulis temuan PPATK.
Apa sih alasan anak-anak main judi online?
Alasan anak main judi online
Menurut Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, faktor relasi kuasa menjadi salah satu penyebab permasalahan perlindungan anak yang berkaitan dengan judi online.
Maksudnya, bila orangtua atau walinya di rumah penjudi online, maka mereka bisa meminta anak membukakan rekening judi.
“Ini yang disebut membunuh perlindungan anak. Ada orangtua yang penjudi, kita belum tahu apakah anaknya ikut diajak membuka rekening judi, atau anaknya diajak untuk menampung uang hasil judi,” kata Jasra.
Sementara, Dosen Ilmu Psikologi UniversitasTarumanagara, Debora Basaria menyatakan bahwa fase remaja dimulai dari usia 10-13 tahun dan berakhir di usia 18-22 tahun.
Di fase ini, remaja cenderung menunjukkan perilaku impulsif, seperti bertindak tanpa perencanaan serta mencari pengalaman baru.
Perilaku impulsif ini tentu wajar terjadi pada para remaja. Namun, kewajaran itu perlu ada batas jika tindakan mengarah kepada aktivitas yang berisiko, seperti judi online.
Debora menjelaskan, bila kecanduan judi online pada anak-anak bisa memunculkan tindakan yang mengarah kriminalitas seperti pencurian.
Nah, berdasar risetnya, Debora menemukan fakta, remaja dalam tingkatan parah dalam judi online memiliki kesenangan dramatis untuk memenangkan gim.
Si remaja tersebut berfantasi terus-menerus menang dalam gim judi online, dan menghabiskan uang untuk memenuhi hasrat berjudi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply