Hati-hati! Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi, Berikut Imbauan BMKG

Cuaca ekstrem. (climatechange-theneweconomy.com)
Cuaca ekstrem. (climatechange-theneweconomy.com)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – BMKG keluarkan imbauan agar masyarakat waspada cuaca ekstrem serta siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Ketua BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Fenomena La Nina juga bakal berpotensi menambah curah hujan sampai 20 persen di awal 2025 serta berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi.

Selain itu, adanya Siklon Tropis Yinxing di sekitar Laut Filipina disebut bisa mempengaruhi dinamika cuaca di wilayah Indonesia.

BACA JUGA:

Waspada cuaca ekstrem!

“Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan,” tegas Dwikorita.

“Adanya fenomena La Nina akan mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20 persen di awal 2025. Situasi ini juga berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi,” imbuhnya.

Maka, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah agar meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, serta sistem peresapan dan tampungan air.

Hujan di Indonesia

Sementara, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, saat ini, sejumlah wilayah Indonesia, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Jawa telah memasuki musim hujan.

“Baru saja masuk musim penghujan, tapi beberapa kejadian bencana hidrometeorologi sudah terjadi, seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di Bogor dan Sukabumi Jawa Barat. Maka, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk waspada, jangan lengah!” tegas Guswanto.

Berlandas analisa mingguan BMKG, terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir atau angin kencang sampai periode 12 November 2024.

Kondisi ini terjadi lantaran beberapa faktor yang memengaruhi dinamika atmosfer di Indonesia yang berdampak pada potensi peningkatan intensitas hujan.

Dampak peningkatan hujan ini tak hanya dirasakan masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari, tapi juga berpengaruh pada aktivitas penerbangan dan pelayaran.

Maka, inilah beberapa imbauan BMKG untuk masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem.

  1. Pengguna, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi, terutama laut dan udara diimbau mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem.
  2. Nelayan diminta tidak memaksakan diri melaut jika cuaca sedang buruk.
  3. Pantau terus kondisi cuaca, angin dan tinggi gelombang melalui aplikasi InfoBMKG.

Dampak Siklon Tropis Yinxing

Selain itu, BMKG memantau Siklon Tropis Yinxing di sekitar Laut Filipina yang bisa mempengaruhi dinamika cuaca di wilayah Indonesia.

Siklon Tropis Yinxing diprediksi meningkat intensitasnya dan teramati bergerak semakin menjauhi wilayah Indonesia.

Namun, pertumbuhan Siklon Tropis ini bisa saja memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia.

Dampak yang mungkin terjadi adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta peningkatan tinggi gelombang laut.

Maka, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem serta dampak ikutannya berupa bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*