JAKARTA, KalderaNews.com – Mendiktisainstek, Satryo Brodjonegoro minta Rektorat Universitas Airlangga (Unair) agar mencabut surat pembekuan BEM FISIP Unair, buntut karangan bunga satire.
Menteri Satryo mengatakan, ia sudah meminta Rektor Unair, Mohammad Nasih segera menyelesaikan persoalan di FISIP Unair.
Seperti diketahui, Unair telah membekukan BEM FISIP buntut karangan bunga satire pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
BACA JUGA:
- Kirim Karangan Bunga Satire untuk Presiden Prabowo dan Wakilnya, BEM FISIP Unair Dibekukan
- Selamat! AHY Menteri ATR/BPN Lulus Ujian Terbuka Doktoral di UNAIR, Ini Judul Disertasi yang Diangkat
- Miris! Dekan FK Unair Diberhentikan Imbas Tolak Dokter Asing Masuk ke Indonesia
Kampus harus jaga kebebasan akademik
“Saya tadi malam sudah memberi tahu Rektor Unair agar batalkan pembekuan BEM FISIP Unair. Dia menyatakan siap,” ujar Menteri Satryo.
Menteri Satryo menyatakan, Rektor Unair, Mohammad Nasih telah menyanggupi pembatalan pembekuan tersebut.
Kebebasan akademik di lingkungan kampus, menurut Menteri Satryo, harus tetap terjaga lewat ragam saluran kritik.
“Itu tetap harus. Kampus harus bebas akademik,” tegas Satryo.
Maka, Menteri Satryo berpesan kepada seluruh rektor agar menjaga kebebasan akademik di perguruan tinggi, dan tidak perlu ada pembatasan dalam ruang lingkup akademik.
Namun, Menteri Satryo mengatakan, kebebasan akademik harus dibarengan dengan tanggung jawab kepada publik.
“Tapi saya minta pada mereka, Bapak-Ibu Rektor tolong jaga dengan baik, karena kebebasan itu harus dibarengi dengan akuntabilitas tanggung jawab pada publik,” kata Menteri Satryo.
Karangan bunga BEM FISIP Unair
Sebelumnya, Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair telah membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP.
Pembekuan ini berkaitan dengan pemasangan karya seni satire berupa karangan bunga yang ditujukan untuk merayakan pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Karangan bunga itu bertuliskan “Selamat atas dilantiknya Jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi, Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar) – Gibran Rakabuming Raka (Admin Fufufafa. Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)”.
Karangan bunga tersebut pun langsung viral di medsos X dan TikTok dengan respons pro-kontra.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply