KONAWE SELATAN, KalderaNews.com – Guru honorer asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani (37) ditahan setelah ditetapkan tersangka sebab dituduh memukuli muridnya.
Guru honorer di SDN 4 Baito Konawe Selatan ini mengaku dimintai uang Rp 50 juta agar berdamai dengan orangtua murid yang berprofesi sebagai anggota polisi.
Ibu dua anak ini ditahan di Kejaksaan Negeri Konawe Selatan setelah kasusnya dilimpahkan ke pengadilan.
BACA JUGA:
- Miris! Seorang Guru Honorer Jadi Tersangka Dugaan Penganiayaan karena Hukum Siswa Anak Polisi
- UPH Resmi Pecat Oknum Dosen yang Terbukti Lakukan Kekerasan Seksual ke Mahasiswinya
Suami Supriyani, Katiran mengatakan, ia awalnya mendapat panggilan dari penyidik di Polsek Baito pada Jumat, 26 April 2024.
Polisi memberi tahu Katiran bahwa istrinya telah dilaporkan orangtua murid lantaran dituduh melakukan pemukulan kepada muridnya.
Di Polsek Baito, Supriyani dan Katiran berjumpa murid tersebut dan orangtuanya. Ayah murid tersebut adalah Kanit Intel Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim.
Supriyani dituduh memukul muridnya yang masih duduk di kelas IA pada Rabu, 24 April 2024. Murid itu mengaku pahanya dipukul Supriyani pakai sapu ijuk sampai memar.
Tetapi, Supriyani membantah tuduhan itu, karena saat kejadian, dia sedang mengajar di kelas IB, berbeda dengan kelas korban.
Polisi pun telah memeriksa guru-guru lainnya. Para guru mengaku tak tahu pemukulan yang dituduhkan.
Supriyani diminta meminta maaf dan uang damai
Kata Kastiran, penyidik Polsek Baito malah mengarahkan istrinya datang ke rumah orangtua murid selaku pelapor untuk meminta maaf.
“Kami bertanya kenapa sampai minta maaf padahal tidak melakukan. Tapi dijawab biar kasusnya cepat selesai. Lalu, kami tanya lagi kalau ternyata nanti tidak diterima dan menjadi tersangka bagaimana? Tidak apa-apa kata penyidik,” katanya.
Lantas, Supriyani dan Kastiran didampingi Kepala SDN 4 Konawe Selatan, Sanaa Ali menyambangi rumah pelapor yang anggota Polisi tersebut.
Sembari menangis, Supriyani pun meminta maaf. Meski begitu, ia tetap tidak mengakui melakukan pemukulan. Mengetahui hal tersebut, orangtua murid marah.
Meski sudah minta maaf, Supriyani diperiksa di Polsek Baito lagi. Kapolsek Baito memintanya bermusyawarah dengan orangtua murid.
“Tapi diminta Rp 50 juta dan tidak mengajar kembali agar bisa damai. Kami mau dapat uang di mana? Saya hanya buruh bangunan,” ujar Kastiran.
Lantaran, tidak mampu membayar, Kastiran menyebut Supriyani lalu ditahan di Lapas Perempuan Kendari oleh Kejaksaan Negeri Konawe Selatan. Kasusnya pun lalu dilimpahkan ke pengadilan.
Bantahan Kepala Sekolah
Sementara, Kepala SDN 4 Konawe Selatan, Sanaa Ali mengatakan, pihak sekolah tidak pernah mengkonfirmasi adanya pemukulan oleh Supriyani sejak awal.
Dia juga memastikan bahwa pada hari tersebut, Supriyani mengajar di kelas IB, sedangkan sang murid belajar di kelas IA.
Bila terjadi pemukulan, anak-anak tentu akan berteriak dan ada keriuhan di sekolah, tapi suasana kala itu berjalan biasa saja.
“Jadi, kami menuntut agar guru kami dibebaskan dari segala tuntutan, dan ditangguhkan penahanannya. Terlebih lagi, dia saat ini mendaftar P3K dan akan ikut tes setelah mulai honorer sejak 2009,” katanya.
Penjelasan Polisi
Kapolres Konawe Selatan, Ajun Komisaris Besar Febri Syam membenarkan bahwa ada orangtua yang melaporkan Supriyani atas dugaan pemukulan pada muridnya.
Kata Febri, luka itu awalnya diketahui ibu korban. Ketika ditanya, sang anak mengaku luka itu akibat jatuh saat bermain di sawah.
Tetapi, ketika kembali ditanya, sang anak mengaku terluka akibat dipukul gurunya bernama Supriyani.
Orangtua murid itu lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Baito. Polisi pun melakukan pemeriksaan kepada terduga pelaku.
Beragam usaha dilakukan, termasuk mediasi antara kedua pihak, tetapi upaya itu tidak berhasil.
Tentang permintaan uang Rp 50 juta, Febri membantah adanya hal tersebut.
“Keluarga korban tidak pernah meminta sejumlah uang untuk kompensasi damai,” tegas Febry.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply