7 Guru Besar di Beberapa Kampus Mentereng Turut Dipanggil Prabowo, Ini Profil Singkat Mereka

Abdul Mu'ti, Calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. (Ist.)
Abdul Mu'ti, Calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA,KalderaNews.com – Tujuh guru besar telah dipanggil oleh presiden terpilih Indonesia periode 2024–2029, Prabowo Subianto untuk membahas komposisi kabinetnya.

Sejak Senin 14 Oktober 2024 hingga Selasa sore, sejumlah tokoh diundang ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara. Pertemuan ini bertujuan menyusun daftar menteri, wakil menteri, dan posisi strategis lainnya di pemerintahan.

Ketujuh guru besar yang dipanggil berasal dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

BACA JUGA:

Para guru besar tersebut juga memiliki rekam jejak impresif di dunia akademik dan pemerintahan, termasuk mantan menteri, rektor, dan guru besar dari universitas luar negeri.

Meski belum ada pengumuman resmi terkait nama-nama menteri, kabinet Prabowo-Gibran akan diumumkan pada Senin 21 Oktober 2024 mendatang, sehari setelah pelantikan mereka pada Minggu 20 Oktober 2024.

Berikut adalah profil singkat tujuh guru besar yang dipanggil Prabowo:

1. Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.

Abdul Mu’ti merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, posisi yang telah ia jabat dua periode. Ia memulai pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (1991) dan melanjutkan studi ke School of Education, Flinders University, Australia (1997).

 Ia juga mengikuti kursus singkat di University of Birmingham, Inggris (2005), dan menyelesaikan pascasarjana di UIN Syarif Hidayatullah (2008).

Pada 2 September 2020, Abdul dikukuhkan sebagai Guru Besar Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah. Ia diprediksi akan menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen).

2. Prof. Stella Christie, Ph.D.

Stella Christie adalah guru besar di Tsinghua University, China, sekaligus Ketua Riset Laboratorium Otak dan Kecerdasan serta Direktur Pusat Kognisi Anak di universitas tersebut.

Ia meraih gelar sarjana dari Harvard University (2004) dengan predikat Magna Cum Laude dan menyelesaikan doktoralnya di Northwestern University (2010).

Sebelum di Tsinghua, Stella sempat menjadi guru besar di Swarthmore College, Amerika Serikat (2012–2018). Ia diprediksi akan menjadi Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi.

3. Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.

Yusril pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan (1998–2005), Menteri Hukum dan HAM (2001–2004), serta Sekretaris Negara (2004–2007).

Sebagai advokat dan akademisi di bidang hukum tata negara, Yusril aktif mengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

Alumni FH UI dan FIB UI ini juga pernah melanjutkan studi di University of the Punjab, Pakistan. Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara UI pada 1998 dan diprediksi akan menjabat Menkopolhukam di kabinet mendatang.

4. Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro

Satryo merupakan Guru Besar Emeritus Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) sejak 2008.

Ia meraih gelar Ph.D. di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley (1985) dan pernah menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (1999–2007).

Selain itu, Satryo aktif menjadi dosen tamu di Toyohashi University of Technology, Jepang, dan ITB. Belum diketahui pasti Satryo akan menjabat apa di kabinet Prabowo.

5. Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D.

Yassierli adalah Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri ITB dengan spesialisasi ergonomi, rekayasa kerja, dan keselamatan kerja.

Ia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di ITB serta meraih gelar Ph.D. dalam bidang Industrial and Systems Engineering dari Virginia Tech, Amerika Serikat.

Saat ini, Yassierli juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia dan diprediksi akan menjadi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).

6. Prof. Atip Latipulhayat, S.H., M.H., Ph.D.

Atip Latipulhayat adalah Guru Besar Hukum Internasional di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad). Ia lulus S1 dari Fakultas Hukum Unpad (1990) dan melanjutkan studi ke Monash University, Australia, di mana ia meraih gelar magister (2000) dan doktor (2007).

Selain aktif mengajar, Atip juga pernah memimpin International Law Association (ILA) Cabang Indonesia dan menjadi Ketua ICASL di Unpad.

7.  Prof. Dr. Fauzan, M.Pd.

Fauzan adalah mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama dua periode. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di UMM (1988), S2 di Universitas Negeri Malang (2005), dan meraih gelar doktor di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan predikat Cumlaude (2018).

Di bawah kepemimpinannya, PTS UMM masuk dalam pemeringkatan kampus terbaik di dunia versi Webometrics dan UniRank.

Itulah profil singkat ketujuh guru besar yang telah dipanggil oleh presiden terpilih Indonesia periode 2024–2029 Prabowo Subianto.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*