JAKARTA, KalderaNews.com – Kemendikbudristek merilis buku Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Kamu bisa download panduan resmi tersebut DI SINI.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani mengatakan, panduan untuk mahasiswa maupun dosen.
BACA JUGA:
- Geoffrey Hinton dan John Hopfield, Pionir Pembelajaran Mesin Berbasis AI, Menangkan Nobel Fisika 2024
- Apakah Kamu Cerdas? Cek Ciri Orang Cerdas Menurut Psikologi, Skor IQ Bukan Penentu Lho
- Indonesia Sumber Data-Big Data, Jadi Incaran Teknologi AI
Sri Suning menyatakan, panduan penggunaan AI di kampus Indonesia ini antara lain berisi penggunaan generative AI oleh mahasiswa dan dosen, peluang penggunaan AI, ragam aplikasi generative AI, etika penggunaannya, literasi AI, tantangan dan risiko generative AI, strategi pencegahan risiko generative AI, dan pertimbangan pemilihan generative AI.
Penggunaan AI tak bisa dilarang!
Kemajuan teknologi kecerdasan artifisial (AI) saat ini, kata Sri Suning, amat memengaruhi kehidupan, termasuk pada sistem pembelajaran.
Maka, pengunaan AI tidak serta-merta dilarang begitu saja, namun bisa dimanfaatkan dengan cara-cara yang bijak.
“Munculnya panduan ini agar, baik mahasiswa maupun dosen, menggunakan teknologi generative AI secara etis dan bertanggung jawab,” kata Sri Suning.
“Kita tak bisa menghindari penggunaan teknologi tersebut. Kita tidak bisa melarang, tapi bagaimana kita menggunakan itu sebagai alat bantu dan tetap berpikir secara kritis,” imbuhnya saat peluncuran buku panduan ini.
Terbuka bagi pengembangan tools
Sementara, Prof. Paulina Pannen MLS F, salah satu penyusun panduan GenAI ini mengatakan, contoh tools yang ada buku panduan diharapkan terus berkembang dan mendukung civitas akademika secara positif.
“Harapannya tools itu tidak berhenti di buku ini saja, tapi memang betul dimanfaatkan, dan daftarnya bisa bertambah dari mahasiswa maupun dari dosen,” kata Direktur Indonesia Cyber Education (ICE) Institute ini.
Prof.Paulina menyatakan, tim penyusun buku juga mengambil referensi dari UNESCO.
Untuk diketahui, UNESCO juga telah merilis sejumlah panduan pemanfaatan generative AI untuk untuk pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply