SURABAYA, KalderaNews.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) berhasil menciptakan aplikasi genetika untuk media belajar bagi anak tunagrahita.
Aplikasi itu dinamakan dengan Ajar Matematika dan digagas oleh Arma Hadi Wibowo, Salama Najwa Al-Ala, Azizah Rahmania dan Safira Qurotul Aini Firmansyah.
Arma Hadi Wibowo selaku ketua tim genetika mengatakan bahwa aplikasi yang dibuat bersama timnya sangat mudah dimainkan dalam smartphone.
BACA JUGA:
- Ternyata, Kursi untuk Paus Fransiskus Karya Tangan Terampil Siswa SMK
- Melalui Aplikasi Agrimate, Mahasiswa Unikom Melaju ke Microsoft Imagine Cup 2024
- Mengenal Aplikasi EcoAsia, Karya Mahasiswi Universitas Pertamina yang Raih Juara di ASEAN-China-India Summit
Di dalam aplikasi tersebut berisi lengkap permainan tentang numerasi dan matematika yang dibutuhkan bagi anak-anak tunagrahita.
“Anak tunagrahita memiliki kemampuan intelektual dan kognitif di bawah rata-rata dibandingkan anak pada umumnya. Mereka jadi sulit mengingat angka, dari persoalan tersebut akhirnya kami menciptakan aplikasi ini,”ucap Arma.
Setiap level permainan memudahkan anak tunagrahita pahami angka
Menurut Arma, ada enam level permainan yang bisa dimainkan untuk anak-anak tunagrahita, dengan setiap level berisi lima angka.
Selain itu, aplikasi Ajar Matematika juga disisipkan permainan agar memudahkan anak tunagrahita mengingat angka yang dipelajari.
“Aplikasi ini berisi pengenalan angka 1-30, jadi dalam setiap level dalam permainan juga telah disertai audio dan gambar sehingga anak-anak tunagrahita yang belajar lebih tertarik,”imbuhnya.
Sementara itu, Syarifuddin selaku dosen pembimbing menjelaskan, bahwa aplikasi ini telah didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui skema Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM).
“Aplikasi ini telah diuji coba ke SLB Karya Bhakti Surabaya sebanyak enam kali pertemuan, hasilnya guru matematika merasa terbantu dan efektif mengajarkan anak-anak tunagrahita tentang matematika,”ucap Syarifudin.
Menurut Syarif, aplikasi tersebut sudah diserahkan kepada guru SLB Karya Bhakti Surabaya untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Aplikasi ini juga telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
“Saat ini tim Genetika sedang mempersiapkan lebih matang untuk menuju Pimnas pada pertengahan Oktober bulan ini,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply