Siswa Terdampak Gempa Bandung, Sekolah di Tenda Darurat

Sekolah darurat untuk siswa yang terdampak gempa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Biro Humas Kemensos)
Sekolah darurat untuk siswa yang terdampak gempa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Biro Humas Kemensos)
Sharing for Empowerment

BANDUNG, KalderaNews.com – Siswa yang terdampak gempa bumi di wilayah Bandung, Jawa Barat terpaksa harus bersekolah di tenda-tenda darurat.

Kementerian Sosial (Kemensos) telah mendirikan sekolah darurat di 8 titik, untuk memastikan pemenuhan layanan pendidikan tetap berjalan.

Sebaran titik sekolah darurat di Kabupaten Bandung berada di SMP Muhamadiyah 3, SDN Cihawuk, SDN Cirawa 1, SMP 1 Kertasari, SDN Tarumajaya 1, SDN 1 Lembangsari, SDN 2 Cibeureum, dan SDN Halimun 1.

BACA JUGA:

Agar kegiatan belajar mengajar terus dilaksanakan

“Kami telah mendistribusikan sebanyak lima unit tenda sekolah darurat,” ujar Cepi, seorang anggota Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bandung.

Diketahui, gempa mengguncang Kabupaten Bandung dan Garut juga berdampak pada kerusakan fasilitas publik, termasuk sekolah.

Sebagian besar kondisi ruang kelas mengalami kerusakan pada keramik yang pecah, dinding roboh, serta puing-puingnya berserakan menimpa meja serta kursi sekolah.

Dengan kehadiran sekolah darurat dari Kemensos pada penanganan gempa di Kabupaten Bandung, tentu memberikan manfaat bagi para siswa agar tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Sosial atas bantuannya,” ujar Kepala Sekolah SMPN 1 Kertasari, Ajat.

Siswa PTS di tenda darurat

Sementara di Garut, Kemensos juga mendirikan sekolah darurat bencana di Desa Barusari dan Desa Padaawas.

“Sekolah darurat bencana menggunakan tenda serbaguna milik Kemensos,” ujar Pekerja Sosial Ahli Madya BBPPKS Bandung, Sunarti.

Di Desa Barusari, ada dua lokasi pendirian sekolah darurat, yakni di SDN 3 Barusari dan di lapangan bola Desa Barusari.

Sementara, di Desa Padaawas, Kemensos mendirikan sekolah darurat di area SDN 2 Padaawas.

Kata guru kelas 4 SDN 2 Padaawas, Nur Laila, pembelajaran harus tetap berjalan agar siswa tak tertinggal, apalagi ini sedang berlangsung Penilaian Tengah Semester (PTS).

Sebanyak 315 siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 pun mengikuti PTS di sekolah darurat di SDN 2 Padaawaas.

Selain memberi pembelajaran sekolah, para guru SDN 2 Padaawas juga memberi edukasi mitigasi bencana dan trauma healing kepada siswa.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*