Oleh: Cicilia Rini Handayani, S.Pd, TK Sint Carolus Bengkulu
BENGKULU, KalderaNews.com – Era digital adalah periode dalam sejarah dimana teknologi digital menjadi dominan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.
Teknologi digital mencakup perangkat dan sistem yang menggunakan data digital, seperti komputer, internet, smartphone, dan teknologi lainnya yang mengolah dan menyebarkan informasi secara elektronik.
Dalam pandangan para ahli, istilah digital tidak lagi hanya sekadar sebatas teknologi, melainkan juga sebuah transformasi besar yang telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia.
Menurut Profesor John Smith dari Universitas Teknologi Amerika, digital merupakan sebuah revolusi yang telah mempengaruhi cara kita berkomunikasi, bekerja, bahkan berbelanja.
BACA JUGA:
- Pengembangan Karakter Peserta Didik
- Gen Z: Tidak Penting Gimmick dalam Komunikasi Politik!
- Manajemen Krisis di Perguruan Tinggi
Selain itu, Dr. Maria Garcia dari Universitas Harvard menekankan bahwa digital juga telah memberikan peluang yang besar dalam hal akses informasi dan pengetahuan.
Melalui internet, seseorang dapat dengan mudah mengakses jutaan data dan referensi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa digital juga membawa dampak negatif, seperti meningkatnya kecanduan terhadap gawai dan gangguan privasi akibat data pribadi yang terekspos secara online.
Oleh karena itu, Profesor David Brown dari Universitas Cambridge mendorong masyarakat untuk bijak dalam menghadapi era digital ini.
Secara keseluruhan, digital menurut para ahli bukanlah sekadar sebuah alat teknologi, melainkan sebuah fenomena besar yang telah merubah cara hidup dan berinteraksi manusia di era modern ini.
Menjadi penting bagi kita untuk memahami serta mengelola pengaruh positif dan negatif dari digitalisasi ini demi menciptakan kehidupan yang seimbang dan terarah.
Ciri-ciri utama era digital meliputi:
- Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Perkembangan pesat dalam teknologi komputer, internet, dan perangkat komunikasi telah mengubah cara orang berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi.
- Digitalisasi: Proses mengubah informasi menjadi format digital, seperti teks, gambar, video, dan suara, sehingga dapat diolah dan disimpan dalam komputer dan perangkat lainnya.
- Akses Informasi yang Mudah dan Cepat: Dengan adanya internet, informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber di seluruh dunia.
- Konektivitas Global: Era digital telah menciptakan dunia yang lebih terhubung, di mana orang-orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dan berinteraksi tanpa batasan geografis.
- Transformasi dalam Berbagai Sektor: Teknologi digital telah mengubah berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, bisnis, hiburan, dan banyak lagi. Misalnya, e-commerce, media sosial, e-learning, dan telemedicine adalah hasil dari kemajuan dalam teknologi digital.
- Peningkatan Otomatisasi dan AI: Era digital juga ditandai dengan peningkatan penggunaan otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aplikasi, seperti layanan pelanggan, analisis data, dan proses industri.
- Perubahan dalam Gaya Hidup dan Budaya: Kehadiran teknologi digital telah memengaruhi cara orang hidup, berinteraksi, bekerja, dan bahkan berpikir
Dampak Positif Pengembangan Karakter di Era Digital bagi Anak Usia Dini
- Akses Konten Edukatif: Anak-anak memiliki akses ke berbagai aplikasi, permainan, dan video edukatif yang dapat membantu dalam pengembangan keterampilan dasar, seperti membaca, berhitung, dan keterampilan motorik halus.
- Pengenalan pada Teknologi: Penggunaan teknologi pada usia dini dapat membantu anak-anak menjadi terbiasa dengan alat digital, yang merupakan keterampilan penting di dunia modern.
- Pengembangan Kreativitas: Alat digital, seperti aplikasi seni dan musik, dapat memberi anak-anak platform untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara yang baru dan menarik.
- Stimulasi Kognitif: Banyak permainan dan aplikasi digital dirancang untuk merangsang keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, yang bisa membantu dalam perkembangan kognitif anak.
- Pengembangan Keterampilan Sosial: Beberapa platform dan permainan interaktif dapat mengajarkan anak-anak tentang kerja sama, berbagi, dan cara berinteraksi dengan orang lain secara positif, meskipun dalam lingkungan digital.
Dampak Negatif Pengembangan Karakter di Era Digital bagi Anak Usia Dini
- Ketergantungan pada Layar: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengganggu aktivitas fisik, interaksi sosial tatap muka, dan tidur, yang semuanya penting untuk perkembangan anak yang sehat.
- Paparan Konten yang Tidak Pantas: Anak-anak mungkin terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti kekerasan atau materi yang tidak layak, yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan moral mereka.
- Gangguan pada Perkembangan Sosial: Ketergantungan pada perangkat digital dapat mengurangi kesempatan anak untuk belajar keterampilan sosial melalui interaksi tatap muka dengan teman sebaya dan orang dewasa.
- Risiko Cyberbullying dan Keamanan Online: Meskipun anak usia dini mungkin belum aktif di media sosial, mereka tetap bisa menjadi target atau terpapar cyberbullying, atau menjadi korban pelanggaran privasi.
- Penurunan Konsentrasi dan Perhatian: Konten digital yang cepat dan berubah-ubah dapat mengurangi kemampuan anak untuk fokus dan mempertahankan perhatian pada tugas yang lebih mendalam dan membutuhkan ketekunan.
- Distorsi Realitas dan Ekspektasi: Paparan berlebihan terhadap dunia digital yang sering kali penuh dengan “kesempurnaan” buatan dapat menyebabkan anak memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang kehidupan, diri mereka sendiri, atau orang lain.
Melihat dampak negatif yang timbul dari pengembangan karakter di era digital, terutama bagi anak-anak usia dini, guru dan orangtua merasa tentunya prihatin.
Tantangan orang tua dan pendidik
Melihat anak-anak yang masih kecil karena terlalu sering di depan layar, ketergantungan dengan perangkat digital, akhirnya dapat mengurangi kesempatan anak untuk belajar ketrampilan sosial, aktivitas fisik terganggu atau kurang tidur, anak-anak yang seharusnya istirahat atau tidur siang, karena asyik main HP akhirnya tidak istirahat, hal ini akan mengganggu kesehatan anak anak.
Lebih parah lagi anak-anak bermain HP di dalam kamar, sehingga saat dipanggil oleh orangtua, tidak mendengarkan.
Kepekaan berkurang. Bahkan komunikasi langsung dengan orang tua, saudara, teman mulai jarang dilakukan.
Jika hal ini tidak segera dicari jalan keluarnya, maka di dalam komunitas baik keluarga maupun sekolah akan muncul kehancuran dalam berkomunikasi, karena yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjadi jauh.
Untuk sikap bela rasa, kasih, kedekatan , keterbukaan dengan orang-orang di dekatpun berkurang, karena sudah asyik dengan HP atau laptop, atau alat digital yang lain.
Hal ini menjadi tantangan yang besar bagi para pendidik dan orangtua.
Penting bagi orang tua, pendidik, dan pengasuh untuk membimbing penggunaan teknologi pada anak usia dini dengan bijaksana.
Mereka perlu mengatur waktu layar, memastikan akses ke konten yang sesuai, dan mendorong kegiatan lain yang mendukung perkembangan fisik, sosial, dan emosional anak.
Kombinasi pendekatan yang seimbang ini akan membantu memaksimalkan manfaat teknologi sambil meminimalkan risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi di usia dini.
Mengatasi tantangan dalam pengembangan karakter anak usia dini di era digital memerlukan pendekatan yang bijaksana dan strategis. Berikut adalah beberapa trik dan strategi yang dapat membantu:
1. Batasi Waktu Layar
- Atur Jadwal Penggunaan: Tentukan waktu tertentu untuk penggunaan perangkat digital dan pastikan ada waktu yang cukup untuk aktivitas non-digital, seperti bermain di luar, membaca buku, atau melakukan kegiatan seni dan kerajinan.
- Gunakan Timer: Gunakan alat bantu seperti timer untuk mengingatkan anak kapan waktu bermain digital harus selesai.
2. Pilih Konten yang Tepat
- Filter dan Seleksi: Pilih aplikasi, permainan, dan video yang edukatif dan sesuai dengan usia anak. Banyak platform memiliki filter usia yang dapat digunakan untuk menyaring konten.
- Review dan Rekomendasi: Periksa ulasan dan rekomendasi dari situs tepercaya atau orang tua lainnya mengenai konten digital yang aman dan bermanfaat.
3. Pengawasan Aktif
- Temani Anak Saat Menggunakan Perangkat: Berada di dekat anak saat mereka menggunakan perangkat digital dapat membantu dalam mengawasi aktivitas mereka dan memberikan panduan langsung jika diperlukan.
- Gunakan Kontrol Orang Tua: Manfaatkan fitur kontrol orang tua di perangkat dan aplikasi untuk memantau dan membatasi akses anak ke konten tertentu.
4. Promosikan Aktivitas Non-Digital
- Ajak Anak Bermain di Luar: Dorong aktivitas fisik dan bermain di luar untuk mendukung perkembangan fisik dan sosial.
- Kegiatan Kreatif: Libatkan anak dalam kegiatan kreatif seperti menggambar, membuat kerajinan, atau bermain musik, yang dapat membantu dalam pengembangan keterampilan dan ekspresi diri.
5. Pendidikan Digital dan Keamanan Online
- Ajarkan Keamanan Online: Mulai dengan konsep dasar tentang keamanan online, seperti tidak membagikan informasi pribadi dan berbicara dengan orang asing di internet.
- Bicarakan tentang Cyberbullying: Jelaskan tentang apa itu cyberbullying dan bagaimana cara menghadapinya. Pastikan anak merasa nyaman untuk melaporkan jika mereka mengalami atau melihat perilaku buruk secara online.
6. Jadilah Contoh yang Baik
- Model Penggunaan Teknologi yang Sehat: Tunjukkan cara menggunakan teknologi dengan bijak dan seimbang. Misalnya, hindari terlalu sering menggunakan perangkat saat bersama anak.
- Buat Aturan Keluarga: Tetapkan aturan penggunaan teknologi dalam keluarga, seperti tidak ada perangkat di meja makan atau selama waktu keluarga.
7. Gunakan Teknologi sebagai Alat Edukasi
- Kombinasi dengan Pembelajaran Tradisional: Gunakan teknologi untuk melengkapi pembelajaran tradisional, seperti aplikasi pendidikan yang dapat memperkuat konsep yang telah dipelajari di sekolah.
- Eksplorasi Virtual: Manfaatkan alat digital untuk mengeksplorasi hal-hal yang tidak dapat diakses secara langsung, seperti tur virtual ke museum atau pelajaran interaktif tentang alam.
8. Fokus pada Pengembangan Keterampilan Sosial
- Dorong Interaksi Tatap Muka: Jadwalkan playdate atau waktu bermain dengan teman sebaya untuk membantu anak mengembangkan keterampilan sosial.
- Latih Empati dan Kerja Sama: Gunakan cerita atau situasi sehari-hari untuk mengajarkan nilai-nilai seperti empati, berbagi, dan kerja sama.
9. Refleksi dan Diskusi
- Diskusikan Pengalaman Digital: Ajak anak berbicara tentang apa yang mereka lihat atau pelajari dari konten digital. Ini dapat menjadi kesempatan untuk mendiskusikan nilai-nilai dan membimbing mereka dalam memahami berbagai situasi.
10. Tetapkan Rutinitas yang Seimbang
- Integrasikan Kegiatan Beragam: Pastikan rutinitas harian anak mencakup berbagai jenis aktivitas, baik fisik, sosial, maupun digital, untuk mendukung perkembangan yang seimbang.
Dengan menerapkan trik-trik ini, orang tua dan pengasuh dapat membantu anak usia dini mengembangkan karakter yang sehat dan positif di era digital, sambil mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi.
Referensi:
- Prisgunanto, I. (2018). Pemaknaan arti informasi di era digital. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 17 (2), 143-151.
- Sagala, Kartika, Lamhot Naibaho, and Djoys Anneke Rantung. “Tantangan Pendidikan karakter di era digital.” Jurnal Kridatama Sains Dan Teknologi 6.01 (2024): 1-8.
- Cahyaningrum, Eka Sapti, Sudaryanti Sudaryanti, and Nurtanio Agus Purwanto. “Pengembangan nilai-nilai karakter anak usia dini melalui pembiasaan dan keteladanan.” Volume 6, Edisi 2, Desember 2017 dari Jurnal Pendidikan Anak .
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply