Bukti Perundungan Mahasiswi PPDS Undip, dr.Aulia Risma, Sudah Diserahkan ke Polda Jateng

Ilustrasi: Kampanye Aksi Nyata Kita Melawan Kekerasan Berbasis Gender. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Kampanye Aksi Nyata Kita Melawan Kekerasan Berbasis Gender. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kemenkes sudah menyerahkan bukti-bukti kasus perundungan mahasiswi PPDS Undip, almarhumah dr.Aulia Risma ke Polda Jateng.

“Kami masih menunggu dari kepolisian, karena bukti yang kami berikan,” ujar Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Bukti perundungan itu, ujar Nadia, termasuk rekaman wawancara, transfer rekening, dan rekaman pembicaraan almarhum.

BACA JUGA:

Langkah ini dilakukan setelah laporan dari keluarga dokter Aulia Risma, yang menjadi korban dugaan perundungan hingga berujung kematiannya.

“Semua data yang kami terima dari tim investigasi Kemenkes akan kami dalami dan analisis dahulu guna bahan penyelidikan,” kata Kabid Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Artanto.

Dugaan perundungan dan pemerasan

Kematian dokter Aulia Risma, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) menjadi sorotan usai ditemukan dugaan perundungan.

dr.Aulia diduga mengalami tekanan psikologis yang berat selama menjalani pendidikan spesialis di kampus tersebut.

Kemenkes berharap, dengan bukti-bukti yang telah diserahkan, penyelidikan bisa segera menemukan titik terang dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.

Selain bukti-bukti itu, Kemenkes pun mengungkap adanya pemerasan Rp 20 – 40 juta per bulan yang harus diserahkan dr.Aulia kepada para seniornya.

Hasil investigasi dibuka saja!

Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran Undip, Yan Wisnu Prajoko menyatakan institusinya terbuka bagi investigasi dugaan perundungan tersebut.

“Undip berkomitmen membuka investigasi seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, seluruhnya,” tegasnya.

Dia juga meminta pihak yang terlibat dalam dugaan pemalakan, seperti termuat dalam hasil investigasi sementara Kemenkes, agar dibuka.

“Dibuka saja siapa yang dipalak, siapa yang memalak, berapa besarannya, alirannya ke mana,” ujar Yan Wisnu.

Saat ini, kegiatan PPDS Undip di RSUP dr Kariadi Semarang diberhentikan untuk sementara selama investigasi meninggalnya dr.Aulia.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*