Waspada Gempa di Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, Upaya Mitigasi!

Gempa bumi. (Ist.)
Gempa bumi. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pembahasan potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut bukanlah hal baru. Hal ini disampaikan sebagai upaya mitigasi!

Demikian dikatakan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

“Sudah lama dibahas, bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi Gempa dan Tsunami Aceh 2004,” katanya.

BACA JUGA:

Menyimpan seismic gap

Daryono mengatakan, bahwa BMKG perlu mengingatkan kembali keberadaan Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Di mana zona tersebut menyimpan potensi yang diduga oleh para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Seismic gap ini perlu waspadai lantaran bisa melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Pembahasan potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, pun tak terkait dengan peristiwa gempa kuat M7,1 di Tunjaman Nankai dan mengguncang Prefektur Miyazaki Jepang.

Siapkan upaya mitigasi

Gempa besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada 1757 (usia seismic gap 267 tahun) dan gempa besar terakhir di Mentawai-Siberut terjadi pada 1797 (usia seismic gap 227 tahun).

Hal ini menunjukkan, kedua seismic gap ini mesti diperhatikan secara serius dalam menyiapkan upaya-upaya mitigasi.

Memang, hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan tepat dan akurat mampu memprediksi terjadinya gempa.

“Sekali lagi, informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Daryono.

Maka, masyarakat diimbau tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai.

BMKG, ujar Daryono, siap memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*