JAKARTA, KalderaNews.com – Kasus bunuh diri seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro mencuatkan berbagai kesaksian perundungan lainnya.
Ternyata, fenomena bullying di dunia kedokteran disebut-sebut sudah lama terjadi, bahkan bertahun-tahun.
Kasus yang muncul saat ini, hanyalah puncak dari gunung es.
BACA JUGA:
- Viral di Media Sosial, Seorang Dokter Dituding Pelaku Perundungan di PPDS Undip
- Kemenkes Akan Cabut STR dan SIP Dokter yang Lakukan Perundungan pada Mahasiswa PPDS Undip
- Wah Parah Nih! Ternyata, Menkes Akui Banyak Calon Dokter Spesialis Ingin Bunuh Diri
Korban tak berani mengadu
Meskipun telah disediakan situs pengaduan tindakan perundungan oleh Kementerian Kesehatan, seorang residen atau calon dokter spesialis di sebuah perguruan tinggi tak berani mengadu.
Pasalnya, ia takut ketahuan dan terancam tak lulus, karena risiko program studinya bakal ditutup.
Terlebih, menurutnya, hingga kini belum ada jaminan perlindungan bagi korban yang mengadu.
“Laporan survei itu akan dikembalikan lagi ke institusi yang bersangkutan, dan pasti akan dilacak oleh prodi-nya siapa yang melaporkan,” katanya.
Bahkan, ia sempat konsul ke psikiater juga, karena pernah melakukan percobaan bunuh diri.
“Tapi saat survei, ya saya tulisnya gak merasakan hal-hal itu. Karena metode surveinya juga dicantumkan ‘Gejala yang dialami selama 2 minggu terakhir’ saja. Dan isinya hanya 10 pertanyaan, jadi memang hanya instrumen skrining saja,” ujarnya.
Menurut dia, di luar Kemenkes dan Kemendikbudristek sebagai investigator, dibutuhkan pihak ketiga yang otonom, agar penilaian lebih valid dan dokter yang tengah menjalani PPDS mau bersuara.
Di samping itu, diperlukan jaminan keamanan bagi peserta PPDS, agar tetap bisa melanjutkan pendidikan dan lulus tepat waktu.
Perlu diketahui, Kemenkes sebenarnya telah menyiapkan hotline pengaduan perundungan lewat website dan nomor kontak WhatsApp.
Kanal pengaduan ini bertujuan agar dokter yang melakukan bullying dapat diinvestigasi lebih lanjut hingga dikenakan sanksi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply