JAKARTA, KalderaNews.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan, sekolah sebagai tempat yang paling banyak mengggunakan narkoba. Kok bisa sih?
Demikian dikatakan Kepala Tim Pencegahan BNN Joko Purnomo dalam acara Penyuluhan, Pencegahan, Penyalahgunaan Narkoba bagi Pelajar Jakarta.
“Tempat yang paling nyaman orang pakai narkotika adalah di kamar, kos-kosan, dan di sekolah,” ujar Joko.
Pemakai narkoba di sekolah, imbuhnya, paling banyak dilakukan di sekolah yang ada di desa dengan persentase mencapai 26,5 persen.
BACA JUGA:
- Hati-Hati Lho! Pemprov Jakarta Akan Cabut KJMU Penerima yang Main Judi Online dan Pakai Narkoba
- Intoleransi, Perundungan, Kekerasan Seksual dan Narkoba Jadi Isu Kritis Pendidikan Saat Ini
- 6 Faktor Penunjang Masuknya Pengaruh Negatif (Narkoba) pada Remaja
Umumnya, kata Joko, pelajar yang memakai narkoba sebab dibujuk teman, utamanya teman dekat.
Maka, Joko menyarankan agar setiap pelajar lebih selektif memilih teman supaya bisa memberikan pergaulan yang positif.
“Pesan saya, carilah teman yang baik. Jangan yang memakai narkoba, apalagi di daerah-daerah tempat kalian itu daerah-daerah yang rawan narkoba,” katanya.
Ciri pelajar pemakai narkoba
Joko memaparkan, pelajar yang terlihat agresif dan emosional adalah salah satu ciri paling mudah untuk dikenali.
“Yang paling mudah adalah bapak-ibu guru pendamping, lihat dari ciri sosialnya, biasa anak-anak pengguna narkoba, mudah agresif, emosional, dan senang berkelahi,” ujar Joko.
Ia mengatakan, bila dilihat dari ciri psikologisnya, pengguna narkoba biasanya sering merasa curiga berlebihan, takut luar biasa, serta mudah hilang ingatan.
Sedangkan secara fisik, hanya bisa dilihat jika pelajar tersebut menggunakan narkoba jenis putau atau heroin yang digunakan dengan cara suntik. Tapi saat ini, jenis tersebut sudah jarang dipakai.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply