Physarum Polycephalum, Jamur Cerdik Perancang Jalur Transportasi

Jaringan Physarum polycephalum yang menyerupai jalur transportasi (KalderaNews/MILNE Library)
Jaringan Physarum polycephalum yang menyerupai jalur transportasi (KalderaNews/MILNE Library)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Physarum polycephalum adalah jenis jamur lendir (slime mold) yang berjasa dalam membantu merancang jalur transportasi.

Organisme berplasmodium seperti jeli ini memiliki kemampuan unik dalam bergerak, mengumpulkan nutrisi, dan menyusun struktur secara efisien.

Inilah yang membuatnya mampu merancang struktur yang mirip jaringan transportasi.

Temuan ini dikemukakan oleh peneliti terkemuka bernama Takeshi Tero, Kenichi Nakagaki, Koji Kobayashi, dan Hiroki Yamada.

Mereka menerbitkannya dalam jurnal yang berjudul “Rules for Biologically Inspired Adaptive Network Design” tahun 2007 lalu.

Mereka menemukan bahwa Physarum polycephalum dapat digunakan untuk mendesain jaringan dengan mengamati caranya membentuk jaringan saat mencari makanan.

Temuan ini pun kemudian menarik bagi perancang jalur transportasi karena dapat membuat pola jaringan yang efisien dan optimal.

Hal ini ditunjukkan saat Physarum polycephalum membangun jaringan yang mirip dengan jalur transportasi seperti jalan raya atau kereta api.

Prinsip kerja yang dilakukannya pun dianggap dapat diterapkan untuk merancang sistem jaringan transportasi manusia.

BACA JUGA:

Untuk merancang pola jaringan transportasi

Physarum polycephalum dalam membuat struktur jaringannya dimulai saat organisme tersebut mengindera titik-titik sumber makanan.

Pada saat tersebut, ia akan memanjangkan jaringannya menuju titik makanan tersebut. Kemudian titik demi titik makanan akan terhubung sehingga membentuk sebuah struktur aliran nutrisi.

Jamur lendir ini menggunakan cara kerja optimasi untuk menemukan jalur yang paling efisien untuk menyerap dan mengedarkan nutrisi makanan. Yakni, dengan meminimalkan jarak dan memaksimalkan efisiensi, menghindari redundansi, dan memperhitungkan sumber daya dalam menjangkau makanan.

Prinsip kerja Physarum polycephalum itulah yang digunakan dalam merancang pola jaringan transportasi.

Titik-titik makanan yang akan terhubung itu mewakili kota, pusat industri, atau lokasi strategis lainnya yang akan dihubungkan oleh jalur transportasi.

Ketika kita akan merancang jaringan transportasi dapat dilakukan dengan menyebarkan makanan sesuai pola yang menyerupai lokasi kota, pusat industri, atau lokasi strategis lainnya. Lalu kita dapat meletakkan Physarum polycephalum di salah satu titiknya dan membiarkan jaringannya bertumbuh.

Lama kelamaan akan terbentuk struktur jaringan yang polanya dapat dimanfaatkan untuk merancang jalur transportasi.

Inovasi yang efisien dan ramah lingkungan

Kini, prinsip kerja Physarum polycephalum telah dikembangkan dalam model simulasi komputer perancang jalur transportasi.

Program tersebut merancang jalur transportasi dengan melakukan simulasi dan menguji berbagai konfigurasi untuk memperoleh desain yang paling efisien.

Algoritma di dalamnya dapat membantu mengoptimalkan rute berdasarkan kriteria seperti biaya, waktu tempuh, jarak, topografi, ketersediaan lahan, dan kebutuhan logistik.

Tentunya setelah model jaringan transportasi terbentuk pastikan bahwa jalur tersebut adalah yang paling efisien. Kemudian pertimbangkan faktor biaya konstruksi, waktu pembangunan, dan dampak lingkungan.

Tahap berikutnya adalah implementasi fisik dan pengujian, serta memonitor kinerja dan membuat perbaikan agar jalur berfungsi sebagaimana mestinya.

Kelebihan perancangan jalur transportasi menggunakan Physarum polycephalum terletak pada efisiensinya yang tinggi sehingga dapat mengoptimalkan rute, menekan biaya dan waktu perjalanan.

Algoritma yang terinspirasi dari prinsip kerjanya juga dinilai dapat diadaptasikan untuk berbagai kondisi geografis dan kebutuhan spesifik sehingga membuatnya lebih fleksibel untuk diterapkan di berbagai proyek infrastruktur.

Selain itu, prinsip kerja Physarum polycephalum juga menunjukkan pendekatan berbasis alam dalam menyelesaikan masalah teknis yang kompleks.

Hal ini menunjukkan inovasi yang tidak hanya efisien tapi juga ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*