JAKARTA, KalderaNews.com – FSGI mencatat sebanyak 15 kasus kekerasan di sekolah selama Januari-Juli 2024, terbanyak terjadi di SMP.
“Kasus kekerasan di satuan pendidikan selama Januari- Juli 2024 ada 15 kasus,” ujar Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti.
Retno menyatakan, dari 15 kasus itu, mayoritas terjadi di SMP/MTs sebanyak 40 persen, disusul SD/MI 33,33 persen, SMA 13,33 persen, dan SMK 13,33 persen.
BACA JUGA:
- Duh, Siswi Baru di Cianjur Diduga Alami Perundungan Saat MPLS
- Hati-hati! Kekerasan Berbasis Gender Online Terus Meningkat, Korban Paling Banyak Berusia 18-25 Tahun
- Ingat Ya! Jangan Ada Kekerasan terhadap Siswa Baru!
Mengakibatkan kematian
Dan, 80 persen kasus terjadi di sekolah di bawah kewenangan Kemendikbudristek dan 20 persen di sekolah di bawah Kemenag.
“Meskipun Kementerian Agama hanya 20 persen, tapi kasusnya kekerasan fisik dan menimbulkan kematian dua peserta didik,” ujarnya.
Menurut Retno, pelaku kekerasannya adalah kepala sekolah 13,33 persen, guru 20 persen, teman 53,33 persen, dan murid senior 13,33 persen.
Sementara, korban meninggal dunia umumnya melibatkan sejumlah anak atau penganiayaan secara bersama-sama.
Jawa Barat paling banyak
Sedangkan berdasar sebaran wilayah kejadian, kata Retno, meliputi 15 kabupaten/kota di 10 provinsi.
Berikut sebaran wilayah kasus kekerasan di sekolah:
- Yogyakarta
- Tangerang Selatan
- Palembang
- Batu
- Bojonegoro
- Kediri
- Indramayu
- Cirebon
- Cimahi Utara
- Brebes
- Klaten
- Tebo (Jambi)
- Gorontalo
- Nias Selatan
- Padang Pariaman
“Kejadian terbanyak di Jawa Barat dan Jawa Timur, masing-masing 20 persen, disusul Jawa Tengah 13,33 persen,” kata Retno Listyarti.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply