Ini Alasan Orang Tua di China Mengharuskan Anaknya Berpendidikan Tinggi

Siswa Sekolah di China. (KalderaNews/Youtube: The Wall Street Journal)
Siswa Sekolah di China. (KalderaNews/Youtube: The Wall Street Journal)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Jika kamu bertanya mengapa harus sekolah dan menempuh pendidikan tinggi. Mungkin kamu perlu belajar pada orang tua di China yang mengharuskan anaknya untuk berpendidikan tinggi. Karena faktanya siswa di Negeri Tirai Bambu itu hampir selalu unggul dalam prestasi di bidang apapun.

Rupanya, keunggulan tersebut diperoleh dari hasil didikan yang diterima anak di rumah. Budaya, sejarah, dan tradisi yang diajarkan orang tua membentuk mereka menjadi anak-anak yang lebih giat dalam memperoleh prestasi.

Berikut adalah tiga nilai kehidupan yang diajarkan orang tua siswa di China agar anaknya meraih pendidikan tinggi.

BACA JUGA:

1. Hidup adalah 99% Usaha

Budaya di China mengajarkan bahwa kesuksesan, terutama secara akademik merupakan hasil usaha keras dalam studi. Siswa mengendalikan semua prestasi yang didapatnya di sekolah.

Jika hasilnya tidak sempurna, maka itu adalah buah dari kemalasan atau kurang usaha. Mereka percaya bahwa prestasi di sekolah 99% adalah hasil usaha dan 1% adalah kecerdasan atau bakat.

2. Pendidikan adalah Jalan Menuju Sukses

Di China, prestasi pendidikan menggambarkan seseorang secara lengkap dan menyeluruh mengenai kemampuannya. Dengan mendorong anak-anak untuk meraih pendidikan tinggi akan memberikan harga diri yang lebih tinggi pada seseorang dan keluarga. Nilai ini membuat orang tua di China mengusahakan anak-anak mereka untuk dapat menempuh pendidikan di sekolah terbaik terutama di Shanghai.

3. Orang Tua yang Baik Melakukan Apa yang Harus Dilakukan untuk Anak Mereka

Dunia adalah tempat sukses atau gagal yang timbul sebagai hasil usaha seseorang. Jika orang tua memiliki harapan yang besar pada anak, mereka akan mengusahakan yang terbaik untuk anak-anak mereka.

Mereka mempersiapkan anak-anak mereka semaksimal mungkin untuk dapat mengatasi tantangan yang lebih besar dan masa sulit yang mungkin terjadi dalam hidup.

Hal itu dilakukan agar anak mereka memiliki kesempatan hidup yang lebih baik. Jika harapan orang tua kecil, mereka akan dianggap sebagai “orang tua yang buruk” oleh orang tua lainnya.

Tiga nilai dalam keluarga itulah yang membuat anak-anak di China fokus pada pekerjaan dan aktivitas lainnya. Namun, fakta yang menarik, fenomena yang kini marak terjadi di China adalah banyak anak-anak yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi malah pulang ke keluarganya sebagai “fulltime children”.

Mereka mengerjakan pekerjaan rumah, membantu menggunakan aplikasi di gawai orang tua, atau menemani orang tua bertamasya. Sebagian besar dari mereka menerima bayaran dari orang tuanya. Nah, lho sudah disekolahkan tinggi-tinggi kok malah jadi tanggungan orang tua lagi.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*