SEMARANG, KalderaNews.com – Sebanyak 69 siswa yang diduga memakai piagam palsu di PPDB Jawa Tengah, terancam gagal lolos.
Disdik Jateng mengungkapkan, 62 dari 69 peserta terancam gagal daftar ulang di sekolah tujuan, lantaran nilainya tak mencukupi setelah nilai piagam dianulir.
Kepala Disdik Jateng, Uswatun Hasanah menyatakan, 69 siswa menggunakan piagam yang diragukan keabsahannya.
BACA JUGA:
- Mau Tau? Kenapa Sih Tahun Ajaran Baru Selalu Dimulai Bulan Juli? Inilah Lho Alasannya
- Waspada! BMKG Temukan 15 Sesar Aktif di Jawa Tengah, Bisa Picu Aktivitas Gempa Bumi
- Belum Dapat Kampus? Inilah 7 Universitas Swasta di Yogyakarta dengan Akreditasi Unggul
Dari jumlah tersebut, yang menggunakan untuk mendaftar SMA negeri sebanyak 65 orang dan SMK negeri sebanyak 4 orang.
Para siswa ini mendaftarkan piagam dari Malaysia International Marching Band Virtual Championship 2022.
Siswa yang semula mendapatkan tiga poin tambahan, lantas dianulir lantaran piagam prestasi diragukan keabsahannya.
Mereka pun kehilangan nilai piagam, dan hanya mengandalkan nilai rapor. Namun, ada tujuh calon peserta didik di antaranya yang lolos, sebab nilai rapornya mencukupi.
Tetap bisa mengikuti PPDB Jawa Tengah
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan orangtua siswa. Dari 15 orangtua siswa yang diundang, hanya delapan orang yang datang.
“Hasilnya, piagam penghargaan dari Kejuaraan Malaysia International Virtual Dance Championship 2022 diragukan keabsahannya, sehingga direkomendasikan untuk tidak digunakan sebagai komponen penambah nilai akhir pada jalur prestasi,” kata Nana.
Maka, siswa yang dinyatakan lolos seleksi PPDB jalur prestasi dengan menggunakan piagam penghargaan tersebut tetap dapat mengikuti PPDB jalur prestasi SMAN dan SMKN.
“Mereka bisa mengikuti PPDB, namun hanya dihitung nilai rapor semester 1 sampai semester 5, karena piagamnya diragukan keabsahannya,” tegas Nana.
Penjelasan orangtua
Nah, orangtua siswa yang menggunakan piagam marching band palsu untuk PPDB SMA Jateng merasa kecewa, lantaran tak tahu soal piagam marching band anak-anak mereka.
Perwakilan orangtua, Indah menyatakan, selama ini mengetahui anak-anak mereka juara satu dalam lomba Marching Band tingkat internasional di Malaysia.
Piagam yang diberikan pun telah dilegalisir dan pihak sekolah mengucapkan selamat atas prestasi medali emas dalam media sosial sekolah.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply