Waspada! BMKG Temukan 15 Sesar Aktif di Jawa Tengah, Bisa Picu Aktivitas Gempa Bumi

Gempa bumi. (Ist.)
Gempa bumi. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Wajib waspada nih! BMKG mendeteksi 15 sesar aktif yang berpotensi menyebabkan gempa bumi di Jawa Tengah.

Demikian dikatakan Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo.

Sejumlah sesar ini ditemukan tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah dan sempat menimbulkan aktivitas kegempaan.

BACA JUGA:

“Sesar aktif beberapa kali mengalami pergerakan atau menimbulkan kegempaan dengan kekuatan bervariasi,” ujar Hery.

Daftar 15 sesar aktif di Jawa Tengah Hery merinci, sesar aktif yang berpotensi menyebabkan gempa di Jawa Tengah di antaranya:

  • Sesar Brebes
  • Sesar Tegal
  • Sesar Pemalang
  • Sesar Pekalongan
  • Sesar Weleri
  • Sesar Semarang
  • Sesar Rawapening
  • Sesar Demak
  • Sesar Purwodadi
  • Sesar Muria
  • Sesar Ajibarang
  • Sesar Ungaran 1
  • Sesar Ungaran 2
  • Sesar Merapi-Merbabu
  • Sesar Lasem

Dampak sesar aktif

Herry menyatakan, dampak 15 sesar aktif di Jawa Tengah dapat memicu gempa, namun tidak akan menyebabkan gempa megathrust atau gempa dengan kekuatan sangat besar.

Sebanyak 145 sesar aktif yang ditemukan di Jawa Tengah ini memiliki panjang yang bervariasi. Misal sesar Pemalang dengan panjang 9 kilometer, sementara sesar Brebes dengan panjang 22 kilometer.

Sementara, panjang sesar Pekalongan mencapai 16 kilometer dan sesar Pati mencapai 69 kilometer.

Rekam jejak gempa Jawa Tengah

Hery juga menjelaskan, berlandaskan catatan sejarah kegempaan, sesar yang pernah menimbulkan gempa besar dan kerusakan adalah sesar Lasem atau Pati pada 1890 silam.

Saat itu, sesar tersebut menyebabkan gempa dengan kekuatan M 6,8 dan kerusakan hingga radius 500 kilometer.

Sesar Lasem pun pernah menimbulkan gempa di Kudus pada 1877 dan Semarang pada 1856, 1958, 1959, dan 1966.

Hery pun berpesan, agar bangunan yang berdiri di sepanjang sesar aktif untuk dibangun sesuai kaidah bangunan tahan gempa.

“Potensi artinya ada bahaya. Tapi, kapan waktunya belum bisa diprediksi!” tegas Hery.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*