Kontroversi Muhadjir Effendy, Bayar UKT Pakai Pinjol, Kalah Judi Online Dapat Bansos

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (KalderaNews.com/Ist.)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Baru-baru ini, ungkapan Menko PMK, Muhadjir Effendy dapat sorotan publik. bayar UKT pakai pinjol sampai kalah judi online dapat bansos.

Yang terkini, Muhadjir mengatakan kampus-kampus bisa mencari uang dari momen wisuda dengan biaya mahal.

BACA JUGA:

Nah, berikut beberapa ungkapan kontroversial Muhadjir Effendy:

Mahasiswa bayar kuliah pakai pinjol

Muhadjir mengatakan bahwa mahasiswa bisa memanfaatkan pinjaman online (pinjol) untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT).

Menurut dia, tak ada larangan mahasiswa memanfaatkan pinjol yang resmi dan tidak merugikan.

“Asal itu resmi dan bisa dipertanggungjawabkan, transparan, dan dipastikan tidak akan merugikan mahasiswa, kenapa tidak?” katanya.

“Kan pinjol itu sebetulnya sistem saja. Kemudian terjadi fraud, terjadi penyalahgunaan, itu orangnya,” lanjtunya.

Dia menambahkan, ada universitas di Jakarta yang bekerja sama dengan pinjol untuk memberikan bantuan bagi mahasiswa.

Kalah judi online malah dapat Bansos

Muhadjir juga sempat mengeluarkan wacana pemberian bantuan sosial (bansos) kepada korban judi online (judol).

Tapi belakangan, gagasan itu diralat menjadi pihak keluarga korban judol yang perlu menjadi sasaran penerima bansos.

“Perlu dipahami ya, jangan dipotong-potong, kalau pelaku sudah jelas harus ditindak secara hukum karena itu pidana. Nah, yang saya maksud penerima bansos itu ialah anggota keluarga seperti anak, istri, dan suami,” katanya.

Wisuda jadi ajang kampus cari uang

Yang terakhir, Muhadjir mengatakan, wisuda mahasiswa bisa menjadi ajang kampus mencari uang.

“Sebetulnya untuk swasta biasanya itu momen-momen untuk bisa mengenai biaya tinggi. Misalnya wisuda itu tarik yang tinggi, karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda, bayar berapa pun dikasih,” ujarnya.

Ia mengatakan, kalau perlu keluarga mahasiswa yang akan wisuda bahkan datang sebanyak-banyaknya.

“Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa, tapi harus beli undangan,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*