JAKARTA, KalderaNews.com – Kamu tahu tentang Ransomware? Ternyata, inilah 5 jenisnya yang paling sering menyerang Indonesia. Kamu perlu tahu nih!
Ransomware sendiri merupakan perangkat lunak yang bisa menyusup ke sistem, jaringan, atau server komputer.
Ia juga bisa mengenkripsi atau mengubah data di dalamnya menjadi kode rahasia.
BACA JUGA:
- Peluang Nih! Jadwal Beasiswa Unggulan 2025 yang Dibuka 1 Juli 2024, Bisa Gratis Kuliah S1-S3
- Waduh! Link Pendaftaran KIP Kuliah 2024 Tak Bisa Diakses, Dampak Peretasan PDNS
- Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, PPDB 2024 Terdampak?
Ransomware yang sering serang Indonesia
Dengan demikian, pelaku serangan ransomware bisa “menyandera” data individu, organisasi, perusahaan, bahkan negara.
Mereka juga sering meminta uang tebusan agar data yang mereka retas bisa kembali diakses pemiliknya.
So, menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pada 2023 terdapat sekitar 1 juta aktivitas atau serangan ransomware yang terdeteksi di ruang siber Indonesia.
Mayoritasnya berupa ransomware jenis Luna Moth, WannaCry, Locky, LockBit, dan GandCrab.
Nah, berikut profil singkat 5 jenis ransomware yang paling banyak ditemukan di Indonesia pada 2023:
Luna Moth
Ini umumnya melakukan pencurian data perusahaan menggunakan umpan seperti e-mail tagihan palsu. Bila diklik, ia bisa menyusup ke perangkat korban.
Data sensitif yang dicuri lalu digunakan untuk memeras korban dan menuntut tebusan dalam jumlah besar.
LockBit
Jenis ini umumnya menyandera data korban dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin.
LockBit disebarkan lewat e-mail, tautan palsu, atau menyerang langsung perangkat yang sistem operasinya belum diperbarui.
Bila korban tidak membayar uang tebusan, maka data korban bakal dipublikasikan atau dihapus.
WannaCry
Ini beroperasi dengan mengenkripsi data pada perangkat dengan sistem operasi Windows, lalu biasanya meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin.
Locky
Ransomware ini disebarkan melalui e-mail dengan tujuan untuk menyusup ke komputer, melakukan enkripsi data, dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin.
Setelah melakukan enkripsi, korban bakal diarahkan ke situs web untuk pembayaran tebusan.
GandCrab
Ini menargetkan pengguna Windows dengan metode penyebaran melalui e-mail, tautan palsu, atau menyerang langsung perangkat yang sistem operasinya belum diperbarui.
Apabila tebusan tak dibayarkan dalam waktu tertentu, maka data korban bisa dihapus.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply