Apa Sih Ransomware? Inilah 5 Jenisnya yang Kerap Menyerang Indonesia

Peretasan jaringan komputer. (by freepik)
Peretasan jaringan komputer. (by freepik)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kamu tahu tentang Ransomware? Ternyata, inilah 5 jenisnya yang paling sering menyerang Indonesia. Kamu perlu tahu nih!

Ransomware sendiri merupakan perangkat lunak yang bisa menyusup ke sistem, jaringan, atau server komputer.

Ia juga bisa mengenkripsi atau mengubah data di dalamnya menjadi kode rahasia.

BACA JUGA:

Ransomware yang sering serang Indonesia

Dengan demikian, pelaku serangan ransomware bisa “menyandera” data individu, organisasi, perusahaan, bahkan negara.

Mereka juga sering meminta uang tebusan agar data yang mereka retas bisa kembali diakses pemiliknya.

So, menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pada 2023 terdapat sekitar 1 juta aktivitas atau serangan ransomware yang terdeteksi di ruang siber Indonesia.

Mayoritasnya berupa ransomware jenis Luna Moth, WannaCry, Locky, LockBit, dan GandCrab.

Nah, berikut profil singkat 5 jenis ransomware yang paling banyak ditemukan di Indonesia pada 2023:

Luna Moth

Ini umumnya melakukan pencurian data perusahaan menggunakan umpan seperti e-mail tagihan palsu. Bila diklik, ia bisa menyusup ke perangkat korban.

Data sensitif yang dicuri lalu digunakan untuk memeras korban dan menuntut tebusan dalam jumlah besar.

LockBit

Jenis ini umumnya menyandera data korban dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin.

LockBit disebarkan lewat e-mail, tautan palsu, atau menyerang langsung perangkat yang sistem operasinya belum diperbarui.

Bila korban tidak membayar uang tebusan, maka data korban bakal dipublikasikan atau dihapus.

WannaCry

Ini beroperasi dengan mengenkripsi data pada perangkat dengan sistem operasi Windows, lalu biasanya meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin.

Locky

Ransomware ini disebarkan melalui e-mail dengan tujuan untuk menyusup ke komputer, melakukan enkripsi data, dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin.

Setelah melakukan enkripsi, korban bakal diarahkan ke situs web untuk pembayaran tebusan.

GandCrab

Ini menargetkan pengguna Windows dengan metode penyebaran melalui e-mail, tautan palsu, atau menyerang langsung perangkat yang sistem operasinya belum diperbarui.

Apabila tebusan tak dibayarkan dalam waktu tertentu, maka data korban bisa dihapus.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*