JAKARTA, KalderaNews.com – Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mendapat serangan siber Ransomware. Berdampak pada PPDB 2024 di beberapa daerah.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
Data di 210 instansi pemerintahan pun mengalami peretas, yang berdampak pada layanan publik, termasuk PPDB 2024 di sejumlah daerah.
Yang paling berdampak, kata Semuel, adalah Ditjen Imigrasi, mengingat hal ini langsung berhadapan dengan masyarakat.
BACA JUGA:
- Gagal di PPDB 2024 Tahap 1? Jangan Khawatir Dulu, Ada Kesempatan Kedua untuk Dicoba!
- Gimana Jika Tidak Lolos PPDB 2024? Ini Kata Kemendikbudristek
- Pendaftaran PPDB Kota Semarang 2024 Jenjang SMP Sudah Dibuka, Cek Syarat dan Tahapannya Sekarang!
Serangan siber Ransomware
Sementara, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian mengatakan, telah mengetahui kejadian di PDNS Surabaya pada 20 Juni 2024. Ia pun langsung mengerahkan tim ke lokasi untuk membantu Kominfo dan Telkom Sigma yang mengelola PDNS.
Katanya, itu merupakan serangan siber Ransomware pada PDNS Surabaya itu, yang namanya Ransomware, yakni Brain Cheaper.
Ransomware adalah pengembangan terbaru dari Ransomware lockbit 3.0, mengingat sifat Ransomware yang terus berkembang.
Sedangkan, ransomware merupakan istilah yang mencakup jenis-jenis malware tertentu yang menyerang sistem data. Pelaku biasanya meminta sejumlah uang tebusan dan mengancam membobol atau menghapus data di web yang diretasnya.
Pelaku peretasan meminta tebusan
Dan benar, pelaku peretasan meminta uang sebanyak USD 8 juta atau sekitar Rp 131 miliar dalam kurs Rp 16.399 kepada pemerintah Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi, Nezar Patria mengatakan, kemungkinan pelaku berasal dari luar negeri. Ia belum memastikan apakah pemerintah akan mengikuti permintaan pembayaran USD 8 juta tersebut.
“Belum. Kami lagi konsentrasi untuk mengisolasi data-data yang terdapat,” katanya.
Nezar mengatakan, sampai kini belum ada ancaman soal penghapusan data.
Data Kemendikbudristek pun diserang
Semuel Abrijani juga membenarkan bahwa data Kemendikbudristek terkena peretasan.
Website Kemendikbudristek menjadi satu dari daftar 210 intansi yang mengalami peretasan.
Salah satu yang terdampak peretasan ini adalah proses PPDB di Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau terganggu.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply