Kecewa, Siswi Asal Maluku Tiba-tiba Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional, Apa yang Terjadi?

Tim Paskibraka yang bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Selasa, 17 Agustus 2021 (
Tim Paskibraka yang bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Selasa, 17 Agustus 2021 (Foto: BPMI Setpres/Lukas)
Sharing for Empowerment

MALUKU, KalderaNews.com – Keluarga Kristianie Lumatalale kecewa karena tiba-tiba namanya dicoret dari seleksi Paskibraka nasional di Jakarta. Apa sih yang terjadi?

Kekecewaan ini bukan tanpa alasan, lantaran Kristianie merupakan peserta dengan nilai terbaik di tingkat Provinsi Maluku dan sempat dinyatakan lolos.

Ia adalah siswi SMA Negeri 3 Seram Bagian Barat, Maluku.

BACA JUGA:

Harapan Paskibraka pun pupus

Ibunda Kristanie, Loce Wattimena mengatakan, jelang keberangkatan seleksi Paskibraka ke Jakarta, putrinya tiba-tiba digantikan orang lain tanpa pemberitahuan.

Harapan Kristianie menjadi anggota Paskibraka Nasional pada HUT ke-79 RI tahun 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN) seketika pupus.

“Anak saya sudah dinyatakan lolos tapi tiba-tiba namanya dicoret dan digantikan dengan orang lain. Saya sebagai orangtua sangat kecewa sekali!” ucap Loce Wattimena.

Menurut kabar yang ia terima, nama Kristiane dicoret karena hasil pemeriksaan kesehatannya tak memenuhi syarat.

Tapi, Loce tambah kecewa, karena hasil pemeriksaan kesehatan putrinya itu tidak transparan. Bahkan Kristianie tidak pernah diberi tahu hasilnya.

Peserta dengan nilai terbaik

Kisah Kristianie ini bermula saat ia mengikuti seleksi Paskibraka di tingkat Provinsi Maluku bersama 64 orang lainnya.

Dari jumlah itu, 4 orang dengan nilai terbaik yang dinyatakan lolos mewakili Maluku ke tingkat pusat, termasuk nama Kristianie.

Proses seleksi ini tak hanya mengenai baris-berbaris, namun juga tes intelegensia serta tes wawancara kebangsaan.

Hasil tes intelegensia umum Kristianie memperoleh skor 89,46 dan tes wawancara kebangsaan ia mendapat nilai 96. Adapun nilai parade dan baris-berbaris, skor Kristianie 84.

Nama Kristianie lantas diumumkan sebagai peserta terbaik dengan nilai tertinggi dan berhak mengikuti seleksi tingkat nasional di Jakarta.

Ia lolos bersama tiga rekannya, yaitu Cleo Faldy Ririhena (siswa SMA Negeri 2 Ambon), Riska Dwi Latuconsina (siswi SMA Negeri 11 Ambon), dan Aril Lestaluhu (siswa SMA Tulehu, Maluku Tengah).

Panitia pun lantas memberikan arahan untuk mempersiapkan diri berangkat ke Jakarta.

Tes kesehatan yang janggal

Empat hari sesudah pengumuman, panitia meminta empat orang peserta seleksi untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan di laboratorium RSUD dr Haulussy.

“Kami berempat disuruh kumpul di kantor gubernur, lalu diarahkan untuk melakukan medical check up di RSUD dr Haulussy pada tanggal 3-4 Juni,” tutur Kristianie.

Setelah tes kesehatan, tiba-tiba nama Kristianie tiba-tiba dicoret dan digantikan orang lain.

“Tiba-tiba nama saya diganti saat persiapan keberangkatan dan saya tidak pernah diberi tahu oleh panitia,” katanya.

la merasa janggal, lantaran ada dua orang temannya yang sebelumnya tidak lolos seleksi tingkat provinsi, tapi justru dipanggil mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh panitia seleksi daerah.

Tak lama kemudian, seorang teman Kristianie yang sebelumnya tidak lolos seleksi tapi ikut pemeriksaan kesehatan, mengirimkan daftar nama tiket keberangkatan ke Jakarta.

Nama Kristianie dan seorang temannya yang sebelumnya dinyatakan lolos tidak masuk dalam daftar tiket itu. Dan ternyata telah diganti dengan orang lain.

Lebih aneh lagi, ada lima peserta yang diberangkatkan, padahal jatah untuk Provinsi Maluku hanya empat orang.

“Yang berangkat ke Jakarta ada lima orang. Saya heran tiba-tiba mereka yang tidak lolos dipanggil untuk ikut pemeriksaan kesehatan. Dan yang saya paling heran lagi ada teman saya bisa tahu hasil kesehatan saya,” kata Kristianie.

Katanya, pernah pingsan saat latihan

Kristianie mengaku tak pernah melihat hasil dari tes pemeriksaan kesehatan itu.

Tapi, menurut seorang temannya, Kristianie dinilai tak memenuhi syarat dalam tes kesehatan, sebab HB yang rendah dan pernah pingsan saat latihan baris berbaris.

Tapi, Kristianie membantah pernah pingsan saat mengikuti latihan baris berbaris.

Bahkan dia mengaku, menemukan fakta bahwa beberapa orang yang diberangkatkan ke Jakarta pun memiliki masalah kesehatan.

“Ada yang tekanan darah 160, ada yang giginya berlubang dan 5 gigi hilang, tapi tetap diberangkatkan, bahkan ada yang tidak lolos seleksi dan tidak pernah dipanggil ikut tes kesehatan tapi diberangkatkan ikut seleksi nasional,” ujarnya.

“Jujur saya sangat kecewa sekali, tiba-tiba nama saya diganti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*