6 Aktivitas Pengganti Study Tour, Beri Pengalaman Belajar Lebih Bermakna

Ilustrasi: Virtual tour. (by freepik)
Ilustrasi: Virtual tour. (by freepik)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Inilah 6 aktivitas sebagai pengganti study tour yang sedang dibatasi di sejumlah daerah. Bisa kok diterapkan di sekolah!

Polemik kegiatan study tour sekolah terus berlanjut. Ada yang melarang karena kurang bermanfaat, tapi ada pula yang mendukung.

Padahal ini sudah tahun 2024, di mana perkembangan teknologi mestinya membawa dampak dalam cara pandang para pelaku di dunia pendidikan.

BACA JUGA:

Kegiatan study tour sekolah kini memiliki banyak alternatif yang bisa dijalankan dengan tetap mendukung pembelajaran siswa.

Nah, inilah beberapa akvitas yang bisa menjadi pengganti kegiatan study tour:

Virtual tour

Kini, teknologi telah memungkinkan siswa untuk melakukan perjalanan virtual ke berbagai tempat menarik di seluruh dunia.

Banyak museum, galeri seni, taman nasional, dan tempat bersejarah yang menawarkan tur virtual secara gratis atau dengan biaya terjangkau.

Virtual tour ini dapat memberikan pengalaman yang mendalam dan interaktif bagi siswa.

Project-based learning

Pembelajaran berbasis proyek juga memungkinkan siswa mendalami suatu topik dengan melakukan penelitian mendalam dan menciptakan proyek yang relevan.

Kegiatan ini dapat menggantikan pengalaman hands-on yang biasanya didapat dari study tour.

Kolaborasi antar-sekolah

Mengadakan kegiatan kolaboratif dengan sekolah lain, baik dalam negeri maupun luar negeri, dapat menjadi alternatif menarik.

Siswa dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan budaya melalui berbagai kegiatan seperti diskusi online, video call, dan pertukaran proyek.

Pembelajaran di luar kelas

Memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk pembelajaran langsung juga bisa menjadi pengganti study tour.

Kegiatan seperti kunjungan ke taman kota, observasi alam, atau kegiatan sosial di komunitas dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

Workshop dan webinar

Mengundang narasumber ahli untuk mengadakan workshop atau webinar tentang topik tertentu dapat memberikan wawasan baru dan mendalam bagi siswa.

Kegiatan ini juga memungkinkan interaksi langsung dengan pakar di bidangnya.

Penugasan eksploratif

Tugaskan siswa untuk mengeksplorasi topik tertentu melalui riset mandiri, wawancara dengan ahli, atau kunjungan ke tempat-tempat lokal yang relevan. Hasil eksplorasi ini kemudian dapat dipresentasikan di kelas.

Nah, menggantikan kegiatan study tour dengan alternatif lain yang lebih menarik dan edukatif sebenarnya bukanlah hal yang sulit dilakukan. Kuncinya adalah pemanfaatan teknologi serta berdaya kreatif.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnyadi Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*