Kisah Naflah, Siswi SMA Wardaya Raih 5 Beasiswa ke Singapura, Jepang dan Hong Kong

Siswa SMA Wardaya Jakarta, Naflah Rahmania Thiifaal
Siswa SMA Wardaya Jakarta, Naflah Rahmania Thiifaal (KalderaNews/Dok. Pribadi)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Naflah Rahmania Thiifaal, siswi SMA Wardaya Jakarta, berhasil meraih 5 beasiswa internasional sekaligus. Lahir di Jakarta pada 20 Februari 2006, ia telah menunjukkan minat dan bakatnya sejak dini, terutama dalam bidang akademik dengan hobby seni menggambar.

Sejak kecil, ia sudah tertarik untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Motivasi ini tumbuh dari keinginannya untuk merasakan budaya dan kehidupan di negara lain serta mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi.

“Saya sudah lama tertarik untuk berkuliah di luar negeri karena ingin terekspos ke budaya dan kehidupan negara lain dan mencoba untuk tinggal jauh dari negara asal. Tentunya alasan lain merupakan kualitas pendidikan di negara maju di luar yang memang sudah sangat bagus,” tegas gadis remaja yang akrab disapa Naflah pada KalderaNews.com.

BACA JUGA:

Dukungan orang tua, terutama ayahnya yang juga lulusan universitas di Amerika Serikat, menjadi pendorong utama dalam mencapai impian ini.

“Orang tua saya juga sangat mendorong saya untuk meraih itu karena kebetulan Ayah saya juga lulusan kuliah di luar negri yakni Amerika Serikat,” imbuhnya.

Namun, perjalanan menuju universitas impian tidaklah mudah. Naflah harus berjuang keras untuk mendapatkan beasiswa penuh serta biaya hidup karena keterbatasan finansial.

“Saya bukanlah dari keluarga yang kaya, studi keluar negeri itu tidak memungkinkan bagi saya tanpa beasiswa full serta tambahan biaya hidup. Karena itu, dengan bantuan sekolah, saya mulai mencari-cari peluang untuk mendapatkan beasiswa dan syarat yang benar-benar dapat memungkinkan saya untuk mendapatkan beasiswa.”

Ikut Tes Cambridge A-Level

Dengan bantuan sekolah, dia mencari peluang beasiswa dan mempersiapkan diri untuk tes internasional Cambridge A-Level. Tak hanya fokus pada akademis, Naflah juga aktif dalam kegiatan sosial dan kepemimpinan untuk memperkuat profilnya sebagai calon penerima beasiswa.

“Saya menyiapkan diri habis-habisan untuk tes berstandar internasional Cambridge A-Level untuk meraih nilai yang saya impikan dan, alhamdulilah, tercapai.”

Bukan hanya nilai akademis yang luar biasa, tapi tentu juga harus banyak dilengkapi dengan berbagai kegiatan sosial dan juga posisi kepemimpinan. Semua itupun akhirnya bercampur aduk menjadi profil pribadinya.

Proses melamar beasiswa penuh tantangan. Naflah melakukan riset mendalam mengenai universitas yang menawarkan beasiswa penuh, kemudian mendaftar ke berbagai universitas meski harus bersamaan dengan tugas sekolah dan persiapan ujian.

“Kebetulan saya sebagian besar mendaftar beasiswa yang telah diadministrasikan dari Universitas itu sendiri dan proses pendaftarannya itu sudah menjadi satu dalam pendaftaran Universitas tersebut. Dari situ saya riset universitas mana yang menyediakan beasiswa full dan mulai mendaftar sana sini walaupun itu disambi mengerjakan pekerjaan sekolah dan belajar menjelang Ujian Sekolah.”

Banyak waktu dan tenaga yang dihabiskan untuk menulis esai, mempersiapkan wawancara, dan menghadapi ujian masuk yang kadang berbenturan dengan jadwal ujian sekolah.

Bijak Atur Waktu

“Banyak yang harus dipersiapkan karena masing-masing memerlukan saya untuk menulis essay-essay yang berbeda dan mempersiapkan interview dan ada pula waktu itu untuk Tohoku University (Jepang) ada ujian masuknya yang saat itu bentrok dengan Ujian Sekolah di bulan Maret.”

“Alhamdulillah, bulan April banyak hasil yang keluar termasuk yang positif walaupun ujung-ujungnya harus pilih salah satu saja jadi banyak pertimbangan yang dilakukan,” akunya.

Usaha kerasnya membuahkan hasil. Naflah diterima di beberapa universitas ternama dengan beasiswa penuh. Beberapa di antaranya adalah ASEAN Undergraduate Scholarship di Nanyang Technological University, Singapura, dan beasiswa di Kyoto University of Advanced Science, Jepang. Naflah juga mendapatkan beasiswa di Tohoku University, Jepang, serta City University of Hong Kong. Meskipun begitu, ia memutuskan untuk mengambil beasiswa di Nanyang Technological University.

“Saat kelas 11, saya mendaftar untuk program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Persiapan namun tidak lolos tahap screening dokumen. Namun sekarang setelah prosesi mendaftar ke berbagai universitas di luar, saya telah meraih beasiswa full serta biaya hidup, ASEAN Undergraduate Scholarship, di universitas pilihan pertama saya di Nanyang Technological University, Singapura.”

Siswa SMA Wardaya Jakarta, Naflah Rahmania Thiifaal
Siswa SMA Wardaya Jakarta, Naflah Rahmania Thiifaal (KalderaNews/Dok. Pribadi)

Ia menambahkan, selain itu ia juga mendapatkan ASEAN Scholarship ini di Singapore University of Technology and Design dan beasiswa full lainnya di Kyoto University of Advanced Science, Jepang namun memang jadinya bukan itu yang diambilnya.

“Saya juga merupakan awardee beasiswa di universitas lainnya, namun hanya mendapatkan full tuition fee coverage tanpa biaya hidup, yaitu President Fellowship Scholarship + MEXT Honors Scholarship di Tohoku University, Jepang dan juga Full Tuition Scholarship di City University of Hong Kong. Ada pula yang hasilnya belum keluar untuk beasiswa di National University of Singapore.”

Di Nanyang Technological University, Naflah akan mempelajari Material Science and Engineering, sebuah bidang yang ia pilih karena ketertarikannya pada Fisika dan Kimia. Ia juga akan mengambil jurusan kedua dalam bidang Sustainability, sejalan dengan cita-citanya menjadi peneliti dan inovator teknologi yang berkontribusi pada keberlanjutan planet ini.

“Saya akan memasuki jurusan Material Science and Engineering karena memang saya menyukai bidang studi Fisika dan Kimia, dan menurut saya Material Science adalah bidang yang akan selalu relevan karena merupakan komponen dasar dari semua ciptaan dan inovasi.”

Ingin Jadi Peneliti Sekaligus Inovator Teknologi

“Mengenai cita-cita, saya ingin menjadi seorang peneliti sekaligus inovator teknologi yang dapat berkontribusi kepada kelangsungan hidup di planet ini. Oleh karena itu juga saya mengambil Second Major in Sustainability (Jurusan Kedua dalam Keberlanjutan/Sustainabilitas) di Universitas pilihan saya,” imbuhnya.

Dukungan dari orang tua dan sekolah sangatlah signifikan dalam perjalanan Naflah. SMA Wardaya menyediakan fasilitas dan bimbingan yang memadai untuk mempersiapkan diri mengikuti tes internasional, serta memberikan berbagai kegiatan yang menambah bobot portofolio. Orang tua, terutama ayahnya, memberikan bimbingan dalam penulisan esai dan persiapan wawancara.

“Orang tua dan sekolah sangat mendukung dalam semua persiapan saya. Sekolah saya, SMA Wardaya, begitu memfasilitasi saya dengan berbagai kegiatan yang menambah bobot portofolio dan kelas-kelas persiapan lengkap untuk tes berstandar internasional serta konsultasi minat, bakat, dan pendaftaran universitas.

“Orang tua saya juga begitu membantu dalam membimbing saya dalam penulisan essay dan persiapan interview, terutama ayah saya yang memang juga dulunya merupakan penerima beasiswa ke luar negeri juga,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*