JAKARTA, KalderaNews.com – Masuk sekolah lebih siang bermanfaat bagi perkembangan siswa, terutama terkait jam tidur serta meningkatkan prestasi akademik.
Pada umumnya, jam masuk sekolah di Indonesia sekira pukul 06.30-07.30.
Bila dibanding dengan negara-negara di Eropa, yang memiliki kualitas pendidikan lebih, siswa berangkat kee sekolah pukul 08.00-09.00 pagi.
BACA JUGA:
- New Era of Collaboration with Southeast Asia, Nuffic SEA Strengthens Education and Knowledge Ties
- 10 Rekomendasi Tema Kegiatan Hari Pendidikan Nasional 2024 di Sekolah yang Penuh Semangat
- Siswa SMP Damian Bandung Meniti Ilmu di BMKG
Misal di Swedia, sekolah dimulai pada pukul 08.00 pagi, Finlandia mulai pukul 08.15 pagi, Belanda dan Prancis mulai pukul 08.30 pagi.
Pun di Amerika Serikat pada umumnya sekolah dimulai pukul 08.00 pagi untuk SMP dan pukul 08.30 untuk SMA.
Sekolah terlalu pagi ganggu kualitas tidur
Seorang profesor psikologi Fordham University di New York, Tiffany Yip mengumpulkan penelitian terkait dampak masuk sekolah yang lebih siang.
Menurutnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dari komunitas sosial ekonomi yang lebih tinggi telah memiliki tidur yang lebih baik, karena faktor-faktor seperti lingkungan yang lebih aman, lebih sedikit kebisingan dan polusi cahaya, dan jam kerja yang lebih teratur.
Selain itu, orangtua dari komunitas ini mungkin lebih cenderung melakukan advokasi terhadap penundaan waktu mulai sekolah.
“Dalam analisis, saya bertanya apakah penundaan waktu mulai sekolah akan terus memperburuk kesenjangan antara siswa dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda,” kata Yip.
Tidur larut, bangun siang
Sementara, menurut American Academy of Pediatrics, masuk sekolah pukul 8 pagi dinilai terlalu dini untuk remaja.
Hal ini berkaitan dengan remaja yang kurang tidur, sehingga dapat mengalami beberapa risiko kesehatan, seperti kelebihan berat badan dan penggunaan narkoba.
“Tidur adalah hal yang penting dalam masa perkembangan. Ritme jam tidur mereka bergeser; mereka tidur lebih larut dan tentu ingin bangun lebih siang,” ujar Yip.
“Namun, perubahan jam biologis mereka tidak bertepatan dengan jam mulai sekolah saat ini,” ujarnya.
Risiko ganggu kesehatan mental
Hal ini pun ditemukan dalam studi yang dilakukan peneliti di University of Rochester Medical Center.
Studi ini mengatakan, waktu sekolah yang terlalu awal diduga berpotensi mengurangi waktu tidur anak.
Pada gilirannya, hal ini berisiko lebih besar mengganggu kesehatan mentalnya. Dugaan itu muncul dari penelitian yang melibatkan 197 siswa dengan umur 14-17 tahun.
Ketua peneliti, Dr Jack Peltz, memberi siswa dan orangtuanya kuisioner soal kebiasaan tidur anak, waktu mulai sekolah, serta apakah anak tipe “morning person” atau “evening person”.
Para siswa dibagi jadi beberapa kelompok, tergantung jam mulai sekolah mereka sebelum atau sesudah pukul 08.30.
Selama tujuh hari para siswa mencatat kebiasaan, kualitas, dan durasi tidurnya di buku harian. Lantas, dicatat juga gejala depresi dan kecemasan.
Alhasil, ditemukan anak yang mulai sekolah setelah jam 08.30 gejala depresinya lebih sedikit.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply