![Ilustrasi: Halalbihalal Idulfitri. (Ist.) Ilustrasi: Halalbihalal Idulfitri. (Ist.)](/wp-content/uploads/2022/04/Ilustrasi-Halalbihalal-Idulfitri.-Ist.-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Idul Fitri atau Idulfitri? Nah, menurut kamu mana cara penulisan yang benar atau baku? Yuk ikuti penjelasan berikut!
Namun, sebelum membahas penulisan Idul Fitri, kamu perlu paham dulu mengenai makna istilah hari besar tersebut dalam bahasa Indonesia.
Istilah Idul Fitri masuk ke dalam kategori istilah serapan atau berasal dari bahasa luar bukan bahasa Indonesia.
Kata Idul Fitri sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu ‘Īd al-Fiṭr.
BACA JUGA:
- Kutipan Lengkap Pesan Vatikan Menyambut Ramadan dan Idul Fitri 2024
- Ada “Cuan” Hingga Rp 200 Juta untuk Kampus di Balik Kasus Ferienjob ke Jerman, Mahasiswa Dikorbankan?
- Seleksi PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Berikut Jadwal, Syarat, dan Cara Daftarnya
Cara menerjemahkan istilah asing
Penulisan terjemahan dalam bahasa Arab itu memiliki arti susunan huruf sebagai berikut:
- Apostrof ke kanan (‘) menandakan huruf ع.
- Huruf I dengan garis di atas (Ī) menandakan I tersebut dibaca panjang.
- Huruf t dengan titik di bawah (ṭ) menandakan huruf ط.
So, mengacu pada Pedoman Transliterasi Arab-Latin Hasil SKB 2 Menteri No. 158/1987 dan No. 0543b/U/1987, dasar penulisan adalah dari hasil terjemahan sebuah istilah asing, maka penulisan Idul Fitri yang benar adalah Idulfitri (digabung tanpa spasi).
Namun, penulisan ini berdasarkan pada proses terjemahan atau menerjemahkan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan, untuk penulisan Idul Fitri yang benar acuannya bukan dari hasil terjemahan, melainkan mengikuti penulisan kata baku.
Leave a Reply