BANDUNG, KalderaNews.com – Universitas Kristen Maranatha meraih akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Keputusan tersebut ditetapkan dalam SK No. 330/SK/BAN-PT/Ak/PT/III/2024, tertanggal 20 Maret 2024.
“Mempertahankan peringkat Unggul lebih sulit daripada meraihnya, tapi dengan best practice dan kebiasaan baik yang telah diterapkan, Maranatha tinggal melanjutkan progres ini,” kata Rektor UK Maranatha, Sri Widiyantoro.
BACA JUGA:
- Kerapuhan Mental Mahasiswa Jadi Bahasan Kongres Asosiasi Kampus Katolik di Indonesia
- 33 Kampus Diduga Terlibat Perdagangan Orang, 1.047 Mahasiswa Jadi Korban
- Berminat Kuliah di UK? Kamu Bisa Berkonsultasi di Sini!
Akreditasi Unggul dan akreditasi internasional
Dia mengatakan, persiapan akreditasi universitas telah dilaksanakan pada 2020 melalui serangkaian program yang dikembangkan sebagai langkah persiapan jangka panjang.
Lantas, UK Maranatha menjalani asesmen lapangan pada 15 Maret 2024.
Sri Widiyantoro menyatakan, perkembangan UK Maranatha beberapa tahun terakhir semakin cepat, sehingga dianggap layak mengikuti proses reakreditasi.
Ia menekankan, keunggulan universitas sangat bergantung pada sumber daya manusia yang dimiliki.
“Akreditasi Unggul dan akreditasi internasional yang telah berhasil diraih oleh beberapa program studi membuka peluang bagi mahasiswa untuk berkarya lebih baik di masa depan, baik di dalam maupun di luar negeri,” katanya.
Pendidikan berkualitas bagi masyarakat
Sementara, Kepala LLDikti Wilayah IV, M. Samsuri mengatakan, LLDikti mendorong perguruan tinggi bisa memberikan layanan pendidikan berkualitas bagi masyarakat.
“Berpacu dalam mutu, bersinergi membangun negeri. Urusan kualitas, kita harus berpacu, tapi kita punya satu tujuan, bersinergi membangun negeri dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” kata Samsuri.
Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha (YPTKM), Orias Petrus Moedak menyatakan, akreditasi Unggul memiliki nilai penting, lantaran menunjukkan posisi universitas di mata masyarakat.
Akreditasi juga bisa berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi pencapaian universitas.
“YPTKM ikut mengkaji risiko operasional, keuangan, hukum, dan reputasi secara rutin. Yayasan pun turut menyiapkan bukti konkret untuk mendukung target akreditasi yang ingin dicapai,” ujar Orias.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.co
Leave a Reply