23 Maret, Hari Meteorologi Sedunia atau World Meteorological Day, Begini Tema dan Sejarahnya

Sharing for Empowerment

Pada 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr Bergsma.

Di tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Lalu pada 1902, pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor.

Pengamatan gempa bumi bermula tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sementara pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada 1928.

Saat masa pendudukan Jepang, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.

Kini, ranah tersebut dikoordinasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika alias BMKG.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*