JAKARTA, KalderaNews.com – Sekarang, skripsi tidak lagi menjadi persyaratan wajib bagi mahasiswa untuk menyelesaikan gelar sarjana S1. Ada 6 karya yang bisa dijadikan sebagai pengganti skripsi.
Kebijakan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan.
Aturan tersebut menyatakan bahwa mahasiswa tidak diharuskan menulis skripsi untuk memenuhi syarat kelulusan.
BACA JUGA:
- Skripsi Bukan Satu-satunya Syarat Kelulusan, Yuk Simak Pengertian Prototipe dan Contohnya
- Mahasiswa Tak Wajib Bikin Skripsi, Inilah Gantinya Menurut Menteri Nadiem
- Standar Kompetensi Lulusan Tidak Lagi Kaku, Tugas Akhir Tidak Hanya Skripsi, Tesis atau Disertasi
Sebelum kebijakan resmi tersebut diberlakukan, beberapa perguruan tinggi sebenarnya sudah memungkinkan mahasiswa lulus dengan karya dan prestasi yang dianggap setara dengan skripsi.
Dalam informasi yang disampaikan oleh Ditjen Dikti, disajikan beberapa contoh dan metode bagaimana mahasiswa bisa lulus tanpa menulis skripsi. Yuk, cek di sini!
1. Karya sastra
Eldelafimeta, seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), memilih untuk tidak menulis skripsi dan malah menggunakan dua buku karyanya sebagai tugas akhir.
Karyanya itu berhasil mendapat perhatian yang besar dengan jumlah pembaca mencapai 17,6 juta melalui platform online. Kamu bisa juga menggunakan karya sastra untuk pengganti skripsi.
2. Karya Ilmiah melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Wahyu Cahyono Putra dan Nidya Almira Xavier Herda Putri dari Universitas Airlangga (Unair) menggunakan karya ilmiah berbasis kompetisi PKM-KC (Karsa Cipta) sebagai pengganti skripsi.
Karya tersebut memungkinkan mereka untuk lulus tanpa harus menulis skripsi. Kalau kamu tertarik, maka bisa manfaatkan kesempatan ikut PKM agar bisa lulus tanpa skripsi.
3. Prestasi dalam bidang film internasional
Chu Livia Christine Wijaya, Muhammad Ammar Nashshar Yusuf, dan Kiki Rahma Ardiansyah dari UMM berhasil lulus dengan meraih penghargaan.
Mereka mendapat Honorable Mention dalam ajang Student World Impact Film Festival (SWIFF) 2023 di Amerika Serikat.
Film mereka yang berjudul “Tidak Mati, Aku Tetap Menjadi Milikku Selalu” menjadi karya yang bisa menggantikan skripsi.
4. Finalis di Pimnas
Karya pengganti skripsi selanjutnya adalah menjadi finalis di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS.
Rizal Galih Pradana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menggunakan rekognisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang ia buat untuk Pimnas sebagai pengganti skripsi.
Meskipun hanya maju ke babak final, Rizal berhasil mengkonversi pencapaiannya tersebut menjadi tugas akhir dengan bobot 6 SKS dan nilai A.
5. Publikasi artikel ilmiah
Rizky Putri Amalia, seorang mahasiswa Psikologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), mempublikasikan artikel ilmiahnya yang berjudul “Stres Pengasuhan Penilaian Ibu terhadap Covid-19, dan Pengasuhan Suportif” sebagai pengganti skripsi.
Artikel ilmiah tersebut berhasil menjadi karya yang memungkinkan Rizky untuk lulus tanpa harus menulis skripsi.
6. Prestasi sebagai juara lomba
Athi Nur Auliati Rahma memenangkan Juara 1 dalam Talent Challenge yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud.
Prestasi tersebut tidak hanya membuatnya lulus tanpa skripsi, tetapi juga membantu Athi dalam mendaftar program S2 lewat Beasiswa Indonesia Maju (BIM), di mana ia berhasil diterima di University of Bristol.
Dengan menggunakan alternatif-alternatif karya pengganti skripsi, mahasiswa dapat menyelesaikan studinya namun masih dalam bidang studi yang mereka minati.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply