![Korban pelecehan seksual. (by freepik) Korban pelecehan seksual. (by freepik)](https://www.kalderanews.com/wp-content/uploads/2024/03/Korban-pelecehan-seksual.-by-freepik-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Rektor nonaktif Universitas Pancasila berinisial ETH mengaku, tuduhan sebagai pelaku pelecehan seksual membuat keluarganya sedih.
“Saya punya istri dan anak-anak yang sudah besar. Bisa dibayangkan enggak, betapa sedihnya mereka,” ujar ETH saat jumpa pers di Setiabudi, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.
ETH mengungkap, tak hanya sedih, keluarga kecilnya pun malu bila dirinya diperlakukan seperti ini.
BACA JUGA:
- Bullying di Sekolah Adalah Dosa Besar Pendidikan di Indonesia
- Prof. Dr. Sri Widyastuti Dilantik Jadi Plt. Rektor Universitas Pancasila
- Rektor Universitas Pancasila Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Dinonaktifkan, Proses Hukum Tetap Berjalan?
Diduga terkait pemilihan rektor baru Universitas Pancasila
Selama 13 tahun menjabat sebagai rektor, lanjutnya, baru kali ini harga dirinya dijatuhkan.
“Ini pembunuhan karakter,” tegas dia.
ETH pun menduga, ada oknum yang sengaja melakukan ini kepadanya. Apalagi, pemilihan rektor Universitas Pancasila sedang berproses.
“Saya cari-cari apa motif mereka sebetulnya. Tapi dugaan saya, ini bertepatan dengan pemilihan rektor di Universitas Pancasila. Mereka ingin jadi rektor,” katanya.
Dia juga mengaku menderita, lantaran dituduh telah melakukan pelecehan ketika usianya tak lagi muda.
Dilapor sebagai pelaku pelecehan seksual
ETH diduga melakukan pelecehan terhadap dua staf kampus, RZ dan DF.
Leave a Reply