JAKARTA, KalderaNews.com – Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH diduga melakukan pelecehan terhadap seorang karyawan di kampusnya pada 6 Februari 2023 lalu.
Amanda Manthovani, kuasa hukum RZ, menjelaskan pada saat itu RZ mendapat pemberitahuan dari sekretaris rektor untuk menghadap ETH. Ketika bertemu, ETH sedang duduk di kursinya.
RZ kemudian duduk di kursi di depan ETH setelah dipanggil. Namun, rektor tersebut perlahan bangkit dari kursi dan duduk di sebelah RZ.
BACA JUGA:
- Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus Swasta, Libatkan Sang Rektor?
- Universitas Pancasila Panen Guru Besar, Terbanyak di DKI Jakarta
- Rektor Universitas Pancasila Bangga Akreditasi 3 Prodinya Meningkat
Tidak lama setelah itu, sambil duduk dan mencatat, tiba-tiba rektor mencium pipi RZ.
RZ yang terkejut segera berdiri dari tempatnya. Korban mengaku merasa ketakutan dan berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian.
Namun, secara tiba-tiba, ETH meminta RZ untuk meneteskan obat tetes dengan alasan matanya merah. Pada saat itulah, terjadi pelecehan oleh ETH.
RZ keluar sambil menangis dan langsung menceritakan peristiwa tersebut kepada atasan.
Menurut Amanda, korban yang saat itu melaporkan peristiwa yang dia alami kepada atasannya itu malah tidak mendapat dukungan.
Pasca kejadian, RZ juga dimutasi ke kampus pascasarjana Universitas Pancasila.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply